STUDI FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN BALITA DENGAN KMS DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JANTI KOTA MALANG

Main Author: Mila Putri Sarifatul
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM , 2019
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/view/82298
Daftar Isi:
  • ABSTRAKMila, Putri Sarifatul. 2019. Studi Faktor Penyebab Kejadian Balita dengan KMS di Bawah Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr.Supriyadi, M.Kes., (II) dr.Agung Kurniawan, M.Kes.Kata Kunci: balita, di bawah garis merah (BGM), faktor penyebab BGMKejadian gizi kurang dan gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) oleh bidan desa atau petugas kesehatan.Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Malang prevalensi balita gizi buruk pada Juli tahun 2016, sebanyak 57 balita (0,09%) dari 60.911 balita yang ditimbang. Balita gizi buruk di Kota Malang terbanyak ada pada Puskesmas Janti dan Puskesmas Pandanwangi. Di Puskesmas Janti balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan dua kali penimbangan (2T) sebanyak 74 balitadan yang berada pada Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 31 balita (0,61 %) dari 5.044 balita yang ditimbang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kejadian balita dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Bawah Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang.Metode penelitian ini adalah rancangan survei cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu balita yang mempunyai anak balita dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Bawah Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang. Jumlah sampel yang diperoleh dari hasil studi pendahuluan sebanyak 62 responden.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan Dichotomous Choice. Analisis data menggunakan uji regresi logistik.Hasil uji regresi logistik biner menunjukkan penyakit infeksi memiliki hubungan dengan kejadian balita BGMdengan α=0,10. Pengetahuan ibu memiliki hubungan dengan kejadian balita BGMdengan α=0,5. Pola asuh memiliki hubungan kejadian balita BGMdengan α=0,995. Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan dengan kejadian balita BGMdengan α=0,025. Pendapatan perkapita keluarga memiliki hubungan dengan kejadian balita BGMα=0,005.Hasil uji bersama-sama terdapat hubungan antara penyakit infeksi, pola asuh, pengetahuan ibu, pendidikan terakhir ibu, pendapatan perkapita keluarga dengan kejadian balita BGM denganα=0,005.Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor penyebab kejadian balita dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Bawah Garis Merah (BGM) yaitu penyakit infeksi, pola asuh, pengetahuan ibu, pendidikan terakhir ibu, pendapatan perkapita keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk antisipasi dan meminimalisir resiko BGM pada anak balita agar tidak berkelanjutan.