PENGEMBANGAN BUBUR BAYI INSTAN TINGGI KALSIUM MENGGUNAKAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Oleifera Lam.) SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI PENCEGAH STUNTING
Main Author: | MARIROH FARIHA; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM
, 2019
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/view/80363 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/download/80363/77773 |
Daftar Isi:
- RINGKASANMariroh, Fariha. 2019. Pengembangan Bubur Bayi Instan Tinggi Kalsium Menggunakan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Sebagai Makanan Pendamping ASI Pencegah Stunting. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Supriyadi, M.Kes., (II) Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes Kata Kunci: bubur instan, tepung daun kelor, stuntingPermasalahan stunting merupakan salah satu permasalahan yang hingga saat ini belum dapat terselesaikan. Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan prevalensi stunting nasional mencapai 30,8%. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memberikan MP-ASI yang tepat bagi bayi dan balita. MP-ASI dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang memiliki nilai gizi tinggi. Salah satunya yaitu melalui daun kelor (Moringa Oleifera). Daun kelor memiliki potensi nutrisi dan elemen terapi utama, termasuk antibiotik dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun kelor mengandung protein, vitamin, dan mineral tinggi yang baik untuk pertumbuhan bayi dan balita. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan bubur instan menggunakan tepung daun kelor.Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg & Gall (1983), terdiri dari 8 langkah antara lain:(1) mengidentifikasi dan menetapkan pemecahan masalah,(2) melakukan studi pendahuluan dan analisis kebutuhan,(3) menetapkan spesifikasi produk,(4) mengembangkan model produk awal,(5) uji coba ahli,(6) uji coba lapangan dan revisi produk,(7) kajian produk,(8) saran pemanfaatan, desiminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut. Bubur instan tepung daun kelor terbuat dari 30g bubuk oatmeal, 40g susu formula bubuk, 10g gula halus, dan 5g tepung pisang. Terdapat tiga formulasi dalam penambahan tepung daun kelor, formula pertama (F1) dengan penambahan 5g, formula kedua (F2) 6g, dan formula ketiga (F3) 7g tepung daun kelor. Kandungan gizi yang terdapat dalam produk telah sesuai dengan SNI 01-7111.1-2005. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan uji organoleptik dengan jumlah panelis sebanyak 3 orang panelis terlatih dan 30 orang panelis tidak terlatih. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dari uji organoleptik yaitu pada konsentrasi 5 gram tepung daun kelor dengan nilai rata-rata 3,7 atau berada dalam kategori agak suka dan suka. Nilai gizi yang terkandung dalam produk bubur terpilih yaitu 196 kkal total energi, 7g protein, 7g lemak, 24g karbohidrat, 1g serat pangan, 78g natrium, dan 378 mg kalium. Konsumsi satu takaran saji (45 gram) bubur instan pada formula ketiga (F3) dapat memenuhi 43% kecukupan protein, 44% vitamin A, 29% vitamin C, 56% vitamin B1, 82% fosfor, 24% zat besi, 28% zink, dan 96% kecukupan kalsium bayi 6-12 bulan. Uji friedman secara keseluruhan pada bubur instan tepung daun kelor tidak berpengaruh nyata terhadap warna, tekstur, dan rasa. Sedangkan untuk parameter aroma berpengaruh nyata, dengan nilai p-value 0,034 < 0,05.