Hubungan Pendidikan dan Kualitas Layanan dengan Pemanfaatan Pelayananan Rawat Jalan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Main Author: | Afiatur Sari; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/view/75045 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/download/75045/71520 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/download/75045/71521 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Mojolangu merupakan puskesmas dengan persentase pemanfaatan yang terendah yaitu sebesar 8,1%. Faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan disebabkan oleh faktor konsumen dan faktor organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan kualitas layanan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Mojolangu Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang bersifat kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 99 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan uji korelasi chi square dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada variabel pendidikan didapatkan X2 hitung (6,386) ≥ X2 tabel (5,99) dengan (α = 0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan. Untuk, variabel kualitas layanan berdasarkan dimensi responsiveness (daya tanggap) didapatkan X2 hitung (1,932) ≤ X2 tabel (3,84), artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan berdasarkan dimensi responsiveness (daya tanggap) dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan, berdasarkan dimensi assurance (jaminan) didapatkan X2 hitung (0,048) ≤ X2 tabel (3,84), artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan berdasarkan dimensi assurance (jaminan) dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan. Berdasarkan dimensi tangible (bukti fisik) didapatkan X2 hitung (8,996) ≥ X2 tabel (3,84), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan berdasarkan dimensi tangible (bukti fisik) dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan, berdasarkan dimensi emphaty (perhatian) didapatkan X2 hitung (0,366) ≤ X2 tabel (3,84), artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan berdasarkan dimensi emphaty (perhatian) dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan, dan berdasarkan dimensi reliability (kehandalan) didapatkan X2 hitung (2,677) ≤ X2 tabel (3,84), artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan berdasarkan dimensi reliability (kehandalan) dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan. Pada hasil analisis regresi logistik, nilai R2 (Nagelkerke) sebesar 0,217 menunjukkan bahwa pendidikan dan kualitas layanan berdasarkan lima dimensi secara bersama-sama berkontribusi sebesar 21,7% terhadap pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Mojolangu Kota Malang.