PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ANTARA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DAN TIDAK MENGIKUTI PMR DI SMA NEGERI 1 MALANG
Main Author: | Mamlukatul Mu'arifah |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-Kesehatan/article/view/72340 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK RINGKASAN Mu’arifah, Mamlukatul. 2018. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Reproduksi Remaja antara yang Mengikuti Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dan Tidak Mengikuti PMR di SMA Negeri 1 Malang. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. dr. Moch. Yunus, M. Kes., (2) dr. Desi Ariwinanti, M.PH. Kata Kunci: pengetahuan, kesehatan reproduksi, Palang Merah Remaja (PMR) Pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan pendidikan kesehatan yang sangat diperlukan saat seseorang menginjak masa remaja. Karena pada usia remaja dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup yang memadai, sehingga memiliki risiko perilaku seksual yang tidak sehat. Pendidikan kesehatan reproduksi dapat diberikan melalui sekolah terintegrasi melalui mata pelajaran sekolah yaitu Biologi, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Agama. Ada pula diberikan di luar mata pelajaran yaitu melalui ekstrakurikuler tersendiri seperti Palang Merah Remaja (PMR) atau tergabung dengan Unit Kesehatan sekolah (UKS). Salah satu materi yang diberikan dalam ekstrakurikuler PMR adalah kesehatan remaja yang meliputi kesehatan reproduksi. Kegiatan PMR yang dilakukan di SMA Negeri 1 Malang telah berjalan sesuai standar panduan fasilitator kegiatan PMR, sehingga jika melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Malang maka diharapkan hasilnya dapat mengukur perbedaan wawasan antara yang mengikuti PMR dan tidak mengikuti PMR. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja antara yang mengikuti ekstrakurikuler PMR dan tidak mengikuti PMR di SMA Negeri 1 Malang. Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik komparasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Malang kelas X dan XI berjumlah 691 siswa. Teknik pengambilan sampel siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR adalah menggunakan total sampling sejumlah 32 responden. Sedangkan sampel yang tidak mengikuti PMR menggunakan teknik simple random sampling sejumlah 32 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Selanjutnya uji hipotesis dilakukan menggunakan uji parametrik Independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi dengan p