Meningkatkan Kemampuan Teknik Dasar Shooting Menggunakan Metode Drill pada Siswa Ektrakurikuler Putri SMPK Mardi Wiyata Kota Malang

Main Author: Wardiman Majid; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga - Fakultas Ilmu Keolahragaan UM , 2019
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Pend-Kepelatihan/article/view/77991
Daftar Isi:
  • IPJ 2 (1) (2018)INDONESIA PERFORMANCE JOURNALhttp://journal2.um.ac.id/index.php/jkoMeningkatkan Kemampuan Teknik Dasar Shooting Bolabasket  Menggunakan Metode Dril Wardiman Majid1, Roesdiyanto2  Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Abstrak Kata Kunci: Bolabasket, teknik dasar shooting, Metode drillPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekmampuan teknik dasar shooting bolabasket menggunakan metode drill. Penenlitian ini merupakan jenis penelitian tindakan olahraga yang dilakukan melalui dua siklus. Subyek penenliti ini adalah peserta putri ektrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata yang berjumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data ini dalam penenlitian ini menggunakan observasi pengamatan. Teknik analisis data yang digunakan berupa uji statistik dekriptif kuantitatif. Hasil observasi diperoleh keberhasilan siswa dalam melakukan teknik dasar shooting setelah diberikan tindakan dari siklus 1 dan 2, hasilnya pada tiap-tiap indikator sudah terjadi peningkatan dari  fase persiapan 30,5%, fase pelaksanaan 38,5% dan fase akhiran 33%. Pada siklus 1 terjadi peningkatan pada fase persiapan 58%, fase pelaksanaan 60,5% dan fase akhiran 57,5% dan siklus ke 2 terjadi peningkatan yang sangat baik yaitu pada fase persiapan 87%, fase pelaksanaan 83,5% dan fase akhiran 83%. Kesimpulan yang diperoleh alam penenliti ini adalah metode drill dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar shooting pada siswa ektrakurikuler SMPK Mardi Wiyata Kota Malang. AbstractThis research aims to improve the ability of basic techniques for shooting basketball using the drill method. This research is a type of sports action research conducted through two cycles. The subjects of this study were female participants of the basketball extracurricular in SMPK Mardi Wiyata, Malang, which numbered 15 students. Data collection techniques in this study used observation. Data analysis techniques used were quantitative descriptive statistical tests. The results of the observations obtained the success of students in carrying out basic shooting techniques after being given actions from cycles 1 and 2, the results of each indicator had increased from the preparation phase 30.5%, the implementation phase 38.5% and the phase ending 33%. In cycle 1 there was an increase in the preparation phase 58%, the implementation phase 60.5% and the suffix phase 57.5% and the second cycle there was a very good increase in the preparation phase 87%, the implementation phase 83.5% and phase endings 83 %.  The conclusion obtained in this study is that themethod drill can improve the ability of basic techniques of shooting participants of the women's basketball extracurricular at Junior Hight School Mardi Wiyata, Malang City.© 2018 Universitas Negeri Malang Alamat korespondensi:Email : roesdiyanto.fik@um.ac.id      ISSN 2597-3624 PENDAHULUANPermainan bolabasket merupakan olahraga permainan yang berkembang pesat di dunia. Di Indonesia permainan bolabasket sangat berkembang dikalangan remaja khususnya para pelajar. Hal tersebut dikarenakan permainan ini mudah untuk dipahami dan merupakan permainan yang sederhana. Dalam permainan ini terdiri atas 2 regu yang masing-masing tim hanya membutuhkan 5 pemain. Permainan ini juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan yang disiplin untuk membentuk suatu kerja sama dalam suatu tim. Selain itu, permainan ini juga bermanfaat untuk melatih kedisiplinan, sportifitas dan prestasi. Dalam tercapainya suatu kedisplinan, sportifitas dan prestasi harus mempunyao keterampialn dalam memainkan olahraga bolabasket, salah satunya teknik shooting yang baik. Teknik dasar merupakan proses melakukan gerakan dasar yang dilakukan dalam kondisi sederhana dan mudah (Budiwanto, 2013). Khususnya permainan bolabasket teknik menembak (shooting) memang harus dikuasai dengan baik, karena dalam permainan bolabasket di tuntut untuk melakukan tembakamemasukan bola dengan sebanyak-banyaknya. Dalam permainan bolabasket teradapat banyak teknik dasar dasar, menurut Ahmadi (2007) yaitu passing, catching, footwork, shooting, rebound dan dribbling. Teknik dasar tersebut menjadi acuan untuk mencapai prestasi, karena pada dasarnya dengan menguasai teknik dasar tersebut, maka peluang untuk mencapai prestasi secara  maksimal bukan hal yang mustahil. Banyak jenis tembakan (lay-up, jump shoot,medium shoot, 3 point shoot, hook shoot, under ring dan one hand shoot yang harus dipelajari. Menurut Kosashi (2008) ada istilah yang berkaitan dengan teknik shooting dalam bolabasket yang perlu di perkenalkan sejak dini yaitu BEEF (Balance, Eyes, Elbow, dan Follow through) dimana posisi badan harus seimbang dengan pandangan mata menuju pada keranjang, kemudian siku membentuk sudut 90 derajat dan diakhiri dengan gerakan lanjutan ( follow through ). Jadi Shooting adalah usaha pemain memasukan bola ke keranjang lawan dengan tujuan memperoleh skor sebanyak-banyaknya. Untuk mendapatkan posisi tmbak yang benar, maka kita harus memulai dengan posisi tubuh yang benar seperti gerakan kaki sampai gerakan pada saat melompat. Untuk melakukan shooting dengan baik, maka perlu di perhatikan setiap indikato awalan, lanjutan dan akhiran. Menurut Danny Kosasih (2008) ada istilah yang berkaitan dengan teknik shooting dalam bolabasket yang perlu dikenalkan kepada atlet sejak dini yaitu BEEF. Semua tembakan menggunakan mekanisme BEEF (Balance-Eye-Elbow-Follow trough). Untuk setiap indikato shooting  dapat di simpulkan seperti Fase Persiapan (1) Berdiri tegak menghadap ke keranjang bola (ring basket) dan memegang bola di depan dada, (2) Kaki dibuka selebar bahu, (3) lutut ditekuk dan badan sedikit condong. (4) Tangan kanan memegang bola kemudian  letakan di atas kepala dan di depan dahi, (5) Siku ditekuk membentuk sudut  90 derajat. Pada fase pelaksanaan (1) Melihat target, (2) Melakukan tolakan dengan menggunakan kedua kaki, (3)  Bola dilepaskan dengan irama antara kaki, siku dan kelenturan jari tanagan, (4) Lepaskan bola pada saat berada di atas kepala (5) Gerakan tangan dan badan mengikuti arah bola. Pada fase akhiran (1) Telapak tangan kebawah saat bola terlepas, (2) Berdiri tegak, (3) Buka kaki selebar bahu, (4) Jaga keseimbangan, (5) Turunkan lengan tangan ke samping badan. Untuk mendapatkan hasil shooting yang membuat persentase point meningkat, maka dibutuhkan metode latihan drill. Menurut Sagla (2014) " Metode drill merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertenttu, juga digunakan sebagi saran untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, dan teknik dasar”. Metode latihan drill ini dapat meningkatkan konsentrasi dan terbiasa melakukan shooting. Metode drill merupakan sesi latihan yang dilakukan secara berulang-ulang agar bisa menimbulkan suatu gerakan secara otomatis. Dengan demikian sebuah keterampilan jika dilakukan secara  betulang-ulang akan menghasilkan hasil yang sempurna dalam melakukan latihan/pembelajaran. Sampai saat ini memang latihan yang paling efektif untuk meningkatkan keterampilan menembak (shooting) adalah dengan menggunakan metode drill.Berdasarkan hasil dari wawancara dan informasi dari pelatih, peneliti menemukan permasalahan bahwa teknik  dasar shooting masih perlu diperbaiki secara  sistematis agar dapat menjalankan taktik yang diberikan pelatih berjalan dengan baik. Banyak kesalahan yang sering terjadi yang dilakukan oleh siswa esktrakurikuler SMPK Mardi Wiyata Kota Malang diantaranya pada sikap awal, lanjutkan dan akhiran (follow through). Berdasarkan hasil wawancara pelatih untuk memperbaiki teknik dasar shooting  menjadi lebih baik maka metode drill diharapkan bisa menjadi solusi untuk memperbaiki teknik dasar shooting menjadi menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa dijelaskan bahwa  metode drill dapat membuat gerakan secara  otomatis.Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti yang bersumber dari informasi pelatih peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan pengamatan siswa melakukan latihan teknik dasar dribble, passing dan shooting. Pada observasi ini ditemukan bahwa teknik dasar shooting merupakan presentase kebenran terendah yaitu 25% atau 5 kali kebenran dari jumlah 20 siswa yang melakuka tes teknik dasar shooting. Setelah melakukan observasi teknik dasar, peneliti menemukan 15 siswa yang memeiliki permsalahan mulai dari gerakan awalan sampai dengan gerakan akhir. Kemudian peneliti melakukan pretest teknik dasar shooting yang berpedoman dengan indikator yang telah ditentukan. Setelah melakukan pretest maka ditemukan kesalahan pada gerakan awalan, lanjutan dan akhiran melakukan shooting. Maka dari itu peneliti menemukan solusi untuk memperbaiki teknik dasar shooting menjadi lebih baik yaitu dengan metode drill. METODEMetode yang digunakan yaitu metode tindakan (action research). Kristyanto (2010) menjelaskan bahwa PTK kepelatihan olahraga menukik pada persoalan kepelatihan untuk peningkatan prestasi cabang olahraga. Subyek dari penelitian ini adalah peserta putri ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Malang dengan jumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah uji statistik deskriptif kuantitatif yang bermaksud untuk mendeskripsikan sifat sampel atau populasi dengan persentase (Sudijono, 2010). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Alur penelitian tindakan olahraga yang diadopsi dari Arikunto. HASILDari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2018 pada siklus 1 dan 2 yang berlangsung selama 3 minggu dengan 10 kali peretemuan dalam proses latihan, hasilnya adalah sebagai berikut:  Tabel 1 Hasil Ringkasan Data pada Siklus 1 dan 2Observer  INDIKATOR SHOOTINGFase Persiapan   Fase Pelaksanaan   Fase AkhiranN   %   n   %   n   %Observasi Awal   30,5%   38,5%   33%Siklus 1   15   58%   15   60,5%   15   57,5%Siklus 2   11   87%   11   83,5%   11   83%OA-S1   27,5%   22%   24,5S1-S2   29%   23%   26,5%KeteranganOA  : Observasi AwalS1  : Siklus 1S2  : SIKLUS 2 REFLEKSI AKHIRPada tahap refleksi 2 kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti dan pelatih mendiskusikan data dari semua hasil program latihan yang dilakukan pada siklus 2. Pada refleksi 2 bertujuan untuk mengetahui program latihan yang diberikan apakah sudah dapat meningkatkan atau memperbaiki teknik dasar shooting pada permainan bolabasket telah tercapai atau belum tercapai. Apabila program latihan yang diberikan pada siklus 2 sudah menunjukan peningkatan atau sudah dapat memperbaiki maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.  PEMBAHASANPeserta ekstrakurikuler bolabasket putri SMPK Mardi Wiyata Kota Malang masih banyak mengalami kesalahan melakukan gerakan dasar shooting diantaranya pada gerakan dasar, bola terlalu pelan, tidak tepat sasaran menuju ring, dan tidak masuk, hal tersebut diketahui pada saat melakukan latihan shooting free throw. Prastowo (2014) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model part practice memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar shooting bola basket yaitu sebanyak 6,36 %. Kusnanto (2012) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan konsentrasi dengan kemampuan memasukan bola ke ring. Budi (2014) bahwa pemberian pembelajaran basket dengan menggunakan media dapat memberikan pengaruh positif pada peningkatan hasil belajar shooting basket. Maglott (2017) Penembak yang terlatih akan lebih cepat dan tepat melakukan shooting dari area free throow dan mempunyai akurasi yang baik. Podmenik (2017) Untuk mendapatkan akurasi shooting 3 point yang baik, pemain harus menyesuaikan terhadap teknik dasar shooting 3 point. Hussain (2017) Investigasi ini memberikan indikator kinematika dan bimbingan teknis untuk pelatihan Three Point Shoot untuk pemain bolabasket.Kesalahan teknik dasar shooting banyak terjadi pada indikator yaitu seperti pada setiap indikator awalan seperti (1) Kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk dan badan sedikit condong , (2) Tangan kanan memegang bola kemudian  letakan di atas kepala dan di depan dahi,(3) Siku ditekuk  membentuk sudut  90 derajat,(4)  Lihat target,(5) Melakukan tolakan dengan menggunakan kedua kaki, (6) Bola ditembakan ke keranjang basket dengan gerakan siku,badan dan lutut diluruskan  secara  berirama dan (7) Telapak tangan kebawah saat bola terlepas. Maka dari itu dengan memperbaiki setiap indikator shooting maka akan menciptakan pemain ahli dalam melakukan tembakan. Utomo (2015) bahwa penggunaan hadiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil shooting bola basket pada kelompok eksperimen dibandingan dengan kelompok kontrol. Marcolin (2017) Aplikasi gabungan dari rekaman pada kedua lutut dan pergelangan kaki tidak mempengaruhi kinerja melompat baik pada saat melakukan shooting pada permainan bolabasket. Williams (2016) Penempatan tumpuan kaki pada saat jump shoot berpengaruh terhadap akurasi shooting. Nakano (2018) Hasil ini menunjukkan bahwa transfer energi yang cukup dari tungkai bawah ke lengan pijar adalah penting untuk menjaga gerakan lengan penembakan sekitar konstan ketika shooting dari berbagai jarak. Okubo (2016) Untuk menghasilkan kecepatan rilis shoot yang diinginkan, sudut dan backspin, tembakan umum secara  berlebihan menyediakan penembak dengan bola yang diinginkan kecepatan rilis, sudut dan backspin, dan Anda harus mengendalikan setiap kecepatan dan percepatan sudut sendi. Sehingga peneliti membuat program latihan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan teknik dasar shooting. Berdasar hasil observasi awal maka peserta putri ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang perlu diperbaiki atau ditingkatkan dengan menggunakan metode drill. Utama, T.S. (2017) Model pendekatan drill memberikan pengaruh yang lebih baik untuk meningkatkan hasil lay up shoot siswa ekstrakurikuler SMP Negeri 16 Surakarta. Prastowo G (2014) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model part practice memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar shooting bolabasket yaitu sebanyak 6,36%. Fikri (2013) bahwa pemberian pelatihan 3-Point 5-Post Drill’s berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil 3-Point Shooting. Pamungkas (2018) bahwa pembelajaran yang di awali dengan metode barrier hops memberikan pengaruh yang lebih baik dibanding pembelajaran yang diawali dengan metode drill terhadap hasil belajar shooting peserta SSB Unibraw 82. Candra (2014) Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode drill and practice memberikan dampak yang lebih baik terhadap hasil belajar chest pass yaitu sebanyak 44,45%. Gómez (2017) Latihan menggunakan tali strech untuk shooting dapat meningkatak level akurasi. Asadi (2017) latihan plyometric overload berbasis volume pada kinerja latihan intensitas maksimal pada pemain bolabasket muda. Alexander (2016) Investigasi ini memberikan indikator kinematika dan bimbingan teknis untuk pelatihan Three Point Shoot untuk pemain bola basket. Melihat peningkatan teknik dasar shooting siswa peserta putri ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata dari obseravsi awal, siklus 1 selama 6 pertemuan dan siklus 2 selama 4 pertemuan, dapat disimpulkan bahwa siswa putra ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang mengalami peningkatan atau perbaikan teknik dasar shooting mulai dari obervasi awal, siklus 1 dan siklus 2. Hal tersebut terbukti pada tabel siklus 2 yaitu perbandingan observasi awal dan observasi setelah perlakuan dengan observasi awal ke siklus 2 mengalami peningkatan. Dari pretest teknik dasar shooting rata-rata nilai keseluruhan gerakan disetiap indikator yang dilakukan oleh 15 peserta putri bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang sebanyak 34,5%, pada saat siklus 1 ada peningkatan gerakan sebanyak 61,9%, dan siklus 2 ada peningkatan gerakan sebanyak 81,7%. Torres R (2016) Bahwa Studi ini memberikan wawasan tentang persyaratan khusus dari berbagai latihan yang biasanya dilakukan dalam bolabasket untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknik shooting. Sehingga berdasarkan data-data hasil observasi tersebut terdapat peningkatan teknik dasar  shooting antara sebelum diberikan sebuah metode dan sesudah diberikan metode. Peningkatan hasil belajar bolabasket siswa dari observasi awal, siklus 1 dan siklus 2 di tandai meningkat pada setiap indikator teknik dasar shooting. latihan pelatihan khusus basket, dan akhirnya, mencocokkan kinerja Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode drill  yang diberikan selama 10 kali pertemuan dalam 2 siklus dapat memperbaiki atau meningkatkan teknik kemampuan teknik dasar shooting siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang. Selain itu, siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang sudah banyak mengalami peningkatan pada semua indikator secara  maksimal. KESIMPULANBerdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa metode drill dapat meningkatkan atau memperbaiki teknik dasar shooting dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMPK Mardi Wiyata Kota Malang dengan rata-rata peningkatan sebanyak Pada indikator awalan sikap kaki kuda-kada, siswa mengalami peningkatan gerakan benar pada siklus 2. pada setiap indikator Pada observasi awal rata-tata presentase untuk fase persiapan 30,5%, fase pelaksanaan 38,5% dan fase akhiran 33%. Pada siklus 1 terjadi peningkatan pada fase persiapan 58%, fase pelaksanaan 60,5% dan fase akhiran 57,5% dan siklus ke 2 terjadi peningkatan yang sangat baik yaitu pada fase persiapan 87%, fase pelaksanaan 83,5% dan fase akhiran 83%. DAFTAR PUSTAKAAhmadi, nuril  2007. Permainan Bolabasket/Drs. Nuril Ahmadi;editor, Alee.-Surakarta: Era Intermedia.Alexander, M. J., & Hayward-Ellis, J. (2016). The Effectiveness of the Shotloc Training Tool on Basketball Free Throw Performance and Technique. International Journal of Kinesiology and Sports Science, 4(2), 43-54.Asadi, A., Ramirez-Campillo, R., Meylan, C., Nakamura, F.Y., Cañas-Jamett, R. and Izquierdo, M., 2017. Effects of volume-           based overload plyometric training on maximal-intensity exercise adaptations in young basketball players. J         Sports Med Phys Fit, 57(12), pp.1557-63. Budi, B. A. S. (2014). Penggunaan Media Audiovisual Dengan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Kabupaten Lumajang). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(3). Budiwanto, S. 2013. Dasar-dasar Teknik dan Taktik Bermain Bulutangkis. Universitas Negeri Malang (UM Press). Malang.Candra, B. S. (2014). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS PADA PEMAINAN BOLA BASKET (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Mojokerto). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(1).Gómez, M.Á., Kreivyte, R. and Sampaio, J., 2017. Short-and long-term effects of using shooting straps on free-throw   accuracy of young female basketball players. Kinesiology, 49(2).Hussain, I., Ahmad, F. and Rani, N., 2017. Investigation of Bio-Kinematic Elements of Three Point Shoot in Basketball.      International Journal of Sports Science, 7(4), pp.163-169.Kusnanto, S. A., & Junaidi, S. (2012). Kemampuan Memasukkan Bola ke Ring Berdasarkan Nilai Konsentrasi. Journal of Sport Sciences and Fitness, 1(1).Kosasih, D. 2008. Fundamental Basketball. Semarang. Karangturi Media.Fikri, M. D. (2013). Pengaruh Pelatihan 3-Point 5-Post Drill’sterhadap Hasil 3-Point Shooting Padaclub Bolabasket Putrasma Negeri 1 Taman. Jurnal Kesehatan Olahraga, 1(2).Marcolin, G., Buriani, A., Giacomelli, A., Blow, D., Grigoletto, D. and Gesi, M., 2017. Neuromuscular taping application in counter movement jump: biomechanical insight in a group of healthy basketball players. European journal of        translational myology, 27(2).Maglott, J.C., Xu, J. and Shull, P.B., 2017, May. Differences in arm motion timing characteristics for basketball free throw   and jump shooting via a body-worn sensorized sleeve. In Wearable and Implantable Body Sensor Networks (BSN), 2017 IEEE 14th International Conference on (pp. 31-34). IEEE.Minnie, B., Quiroga, N., Kim, H., Hefty, T. and McCulloch, R., 2017. The effects of a barrier and maximal jump height on         basketball shot mechanics in males. In International Journal of Exercise Science: Conference Proceedings (Vol.        8, No. 5, p. 26).Nurdin. A. 2016 Pengaruh Model Pelatihan Half moon Shooting dan Knockout Shooting  terhadap Shooting Free Throw pada pemain Tri Dharma Jombang. Skripsi tidak diterbitkan. Jombang : PJK STKIP PGRI JombangNurhayati, F. (2013). Efektivitas Pembelajaran Dengan Metode Drill And Practice Dan Learning Cycle 5-E Disertai Media Crossword Puzzle Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap Sma Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).Nakano, N., Fukashiro, S. and Yoshioka, S., 2018. The effect of increased shooting distance on energy flow in basketball        jump shot. Sports biomechanics, pp.1-16.Okubo, H. and Hubbard, M., 2016. Comparison of shooting arm motions in basketball. Procedia engineering, 147, pp.133-            138.Utomo, M. (2015). Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket (Studi Pada Kelas SMA Negeri 1 Soko). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3(2).Pamungkas, T. S. (2018). Pengaruh Metode Drill Dan Metode Barrier Hops Terhadap Hasil Belajar Shooting Pada Peserta Ssb Unibraw 82. SKRIPSI Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan-Fakultas Ilmu Keolahragaan UM.Podmenik, N., Supej, M., Čoh, M. and Erčulj, F., 2017. The effect of shooting range on the dynamics of limbs angular            velocities of teh basketball. Kinesiology: International journal of fundamental and applied kinesiology, 49(1), pp.92-100.Prastowo, G. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Part Practice Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket (Studi Pada Siswa Kelas XI-IPS SMA Negeri 1 Cerme). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 2(3).Sugiharto. 2014. Fisiologi olahraga. Edisi pertama. Cetakan pertama. Universitas Negeri Malang. MalangSudijono, A. 2014. Dasar-Dasar Prose Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.Utama, T.S., 2017. perbedaan pengaruh pendekatan TGT (Teams Game Tournament) dan drill terhadap kemampuan lay up     kanan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bolabasket SMPN 16 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret). Williams, C.Q., Webster, L., Spaniol, F. and Bonnette, R., 2016. The Effect of Foot Placement on the Jump Shot Accuracy of     NCAA Division I Basketball Players. Sport Journal.