KUAT LENTUR SAMBUNGAN JARI ARAH LEBAR BALOK DENGAN PEREKAT EPOXY PADA BALOK KAYU MERANTI
Main Author: | Widya Karya Kusumawati; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Tugas Akhir Jurusan Teknik Bangunan - Fakultas Teknik UM
, 2012
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-Bangunan/article/view/18884 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kusumawati, Widya Karya. 2012. Kuat Lentur Sambungan Jari Arah Lebar Balok Dengan Perekat Epoxy Pada Balok Kayu Meranti. Proyek Akhir, Program Studi Teknik Sipil dan Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Drs. Eko Suwarno, M.Pd. Kata kunci: kayu meranti, sambungan jari, kuat lentur. Ukuran kayu yang tersedia di pasaran sangat terbatas untuk memenuhi panjang struktur yang diperlukan pada bangunan. Masalah ukuran panjang bentang ini dapat diatasi dengan menyambung beberapa kayu menjadi satu kesatuan bentang yang utuh dan panjang sesuai dengan bentang kayu yang direncanakan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kuat lentur pada balok kayu meranti dengan mengunakan sambungan jari (finger joint) arah lebar balok. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan benda uji balok kayu meranti berdimensi 4 cm x 6 cm x 150 cm. Benda uji dibagi menjadi dua, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jumlah benda uji untuk masing-masing kelompok sebanyak 5 buah. Kelompok kontrol adalah balok kayu meranti tanpa sambungan sedangkan kelompok eksperimen adalah balok kayu meranti dengan sambungan jari pada arah lebar balok. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terhadap balok kayu meranti kelompok kontrol dan balok kayu meranti kelompok eksperimen didapatkan bahwa nilai rerata beban maksimum balok kayu meranti kelompok eksperimen sebesar 310,00 kg, dan nilai rerata beban maksimum balok kayu meranti kelompok kontrol sebesar 695,40 kg. Hal ini berarti bahwa beban maksimum yang mampu diterima oleh balok kayu meranti dengan sambungan jari arah lebar balok adalah 44,58% dari beban maksimum yang mampu diterima oleh balok kayu meranti tanpa sambungan. Sedangkan nilai tegangan lentur rerata balok kayu meranti kelompok eksperimen adalah 232,16 kg/cm2, dan tegangan lentur rerata balok kayu meranti kelompok kontrol sebesar 493,72 kg/cm2 . Hal ini berarti tegangan lentur balok kayu meranti dengan sambungan jari adalah 47,02% dari tegangan lentur balok kayu meranti tanpa sambungan. Kekuatan sambungan juga dipengaruhi oleh tampang efektif sambungan. Berdasarkan penelitian ini dan penelitian terdahulu oleh Ahmad Luthfil Hakim (2011) menunjukan bahwa secara praktis kekuatan sambungan dapat diturunkan dari tampang efektif sambungan dengan koefisien reduksi. Koefisien reduksi dapat bersumber dari kualitas pembuatan sambungan dan proses setting sambungan (proses pengekleman benda uji). Maka, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan alat atau mesin pembuat profil sambungan jari yang bekerja secara otomatis sehingga dapat menghasilkan profil yang presisi, menggunakan alat klem yang dapat memberikan tekanan yang sama besar nilainya pada saat pengekleman benda uji, dan mengkaji tentang koefisien reduksi pada sambungan yang dibuat dengan mesin dan manual untuk keperluan praktis perhitungan sambungan.