ANALISIS PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS SISWA
Main Author: | Rosyid, Abdul |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
M A T H L I N E : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
, 2018
|
Online Access: |
https://journal.unwir.ac.id/index.php/mathline/article/view/116 https://journal.unwir.ac.id/index.php/mathline/article/view/116/79 |
Daftar Isi:
- Tulisan ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa melaluimodel pembelajaran problem posing ditinjau berdasarkan kemampuan awal matematis (KAM)siswa. Data KAM pada tulisan ini adalah nilai ulangan harian siswa pada pokok bahasansebelumnya yang kemudian dikelompokkan menjadi kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain nonequivalentcontrol group design. Teknik analisis data yang digunakan meliputi Uji Normalitas, UjiHomogenitas, Uji t, Uji t’, Uji Mann Whitney, serta Uji Anova Satu Jalur dan Uji Kruskal Wallis.Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata N-Gain kelas eksperimen 0,48 sedangkan rata-rata NGain kelas kontrol 0,18. Selanjutnya rata-rata N-Gain kelas eksperimen kelompok KAM tinggi0,56; kelompok KAM sedang 0,45; kelompok KAM rendah 0,49. Sedangkan rata-rata N-Gainkelas kontrol kelompok KAM tinggi 0,11; kelompok KAM sedang 0,21; kelompok KAM rendah0,13. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa apabila ditinjau secarakeseluruhan, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaranmatematika melalui model pembelajaran problem posing lebih baik daripada peningkatankemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secarakonvensional. Selanjutnya apabila ditinjau berdasarkan kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah,tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis baik itu pada siswa yangmemperoleh pembelajaran matematika melalui model pembelajaran problem posing maupun padasiswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Akan tetapi pada kategoriKAM tinggi, sedang, dan rendah, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yangmemperoleh pembelajaran matematika melalui model pembelajaran problem posing lebih baikdaripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperolehpembelajaran matematika secara konvensional.