PEMERTAHANAN BUDAYA BANGSA MELALUI NASKAH “GUGUR” KARYA WS. RENDRA DAN “GANDRUNG KAPILAYU” KARYAAHMAD SYUBBANUDDIN ALWY
Main Author: | Tarsinih, Eny |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Bahtera Indonesia: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
, 2017
|
Online Access: |
http://journal.unwir.ac.id/index.php/bahteraindonesia/article/view/135 http://journal.unwir.ac.id/index.php/bahteraindonesia/article/view/135/96 |
Daftar Isi:
- Masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan sebetulnya terletak pada identitas kebangsaan. Arus globalisasi yang semakin tajam, akan mengikis budaya bangsa kalau tidak dipertahankan, khususnya budaya lokal. Fenomena-fenomena yang terjadi, banyak generasi penerus yang menirukan adat budaya bangsa lain. Misalnya tari-tarian modern, musik modern, sastra modern, bahkan lebih bangga menggunakan bahasa yang kebarat-baratan. Hal ini perlu diwaspadai supaya budaya bangsa tidak semakin terkikis. Salah satunya dengan cara memperkenalkan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah di sekolah-sekolah. Beberapa hal yang termasuk sastra Indonesia dan sastra daerah adalah puisi, prosa, drama, dan cerita rakyat. Penulis mencoba mengemukakan pemertahanan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah. Hal ini dilakukan dalam usaha menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan kebangsaan yang terkandung dalam sastra Indonesia dan sastra daerah. Penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik ini diharapkan mampu mengikis budaya asing yang kian mewabah di negara kita.