Perlawanan sanksi oleh Rusia terhadap Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait konflik Krimea
Main Author: | IZZAT, Muhammad Mukhlis |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2017
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Rusia memulai melakukan bantuan militer di Ukraina sejak 2013 saat konflik demostrasi besar terjadi. Bantuan ini bertujuan untuk menolong warga beretnis Rusia yang berada di Ukraina. Walaupun pada akhirnya Rusia membantu Krimea untuk melakukan referendum untuk menjadikan wilayah Krimea sebagai negara otonomi Rusia. Referendum Krimea dianggap tidak sah oleh negara barat (Amerika Serikat dan Uni Eropa) karena adanya intervensi dari Rusia dengan mendukung Krimea untuk memisahkan diri. Sejak saat itu, Rusia mendapatkan sanksi dan embargo dari negara barat (Amerika Serikat dan Uni Eropa) serta mendapatkan tekanan dari dunia internasional untuk menghentikan invasi di Krimea. Namun Rusia bertindak untuk melakukan perlawanan dari negara barat (Amerika Serikat dan Uni Eropa). Skripsi ini menganalisa tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi Rusia di masa kepemimpinan Vladimir Putin untuk melakukan perlawanan Rusia dengan negara barat (Amerika Serikat dan Uni Eropa) dan juga resiko yang harus diterima setelah melakukan perlawanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Dalam penyusunannya, langkahlangkah yang diperlukan ialah pengumpulan data, pengelompokan data dan berujung pada menganalisa data dengan teori yang tertentu. Penulis menyimpulkan beberapa faktor melatarbelakangi Rusia seperti faktor kepemimpinan dan juga kerjasama aliansi ekonomi yang menjadi resiko dari kebijakan Rusia itu sendiri.