Penolakan Turki terhadap himbauan Uni Eropa untuk turut menjatuhkan sanksi ke Rusia pada tahun 2014

Main Author: Marsa, Meisarah
Format: Bachelors
Terbitan: 2016
Daftar Isi:
  • Skripsi ini menganalisa alasan penolakan Turki terhadap himbauan Uni Eropa untuk turut menjatuhkan sanksi ke Rusia pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lebih jauh alasan Turki mengeluarkan kebijakan yang berseberangan dengan Uni Eropa, di mana Uni Eropa menjatuhkan serangkaian sanksi untuk melemahkan kekuatan Rusia, sedangkan Turki menolak memberikan sanksi dan lebih memilih penyelesaian dengan jalan diplomasi. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Penelitian ini menemukan, bahwa Turki lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya dengan Rusia dibandingkan dengan Uni Eropa. Turki tidak mengupayakan peningkatan posisi tawar terhadap proses aksesi keanggotannya di Uni Eropa di saat peran strategisnya sangat diharapkan oleh Uni Eropa dalam kasus aneksasi Krimea oleh Rusia. Faktor eksternal seperti Rusia ternyata mampu mempengaruhi kebijakan Turki terhadap Uni Eropa pada tahun 2014. Meskipun demikian, Turki masih mempertahankan kesetiaan ganda terhadap Uni Eropa dengan turut menyuarakan kecaman terhadap aneksasi Rusia. Argumen ini dirumuskan melalui tahapan analisa dengan melihat hubungan Turki dengan Uni Eropa dari masa awal berdirinya Republik Turki hingga perkembangan proses aksesi keanggotaan Turki terhadap Uni Eropa pada tahun 2013, kemudian melihat permasalahan kasus aneksasi Rusia di Krimea pada tahun 2014. Hal ini kemudian dianalisa dengan menggunakan kerangka teori. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep national interest versi Thomas W. Robinson dan Rational Actor Model (RAM) versi Graham T. Allison yang merupakan cabang dari Rational Choice Theory. Dari hasil analisa dengan menggunakan dua kerangka teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan penolakan sanksi oleh Turki memberikan sejumlah keuntungan bagi Turki seperti peluang kerjasama gas baru antara Rusia dan Turki, peningkatan ekspor pangan Turki ke Rusia, dan peluang mediator bagi Turki dalam krisis Krimea. Di sisi lain, Turki dapat menghindari kerugian fatal yang dapat mengancam hubungan ekonomi dan geopolitik dengan Rusia.