Penolakan Yunani dalam perpanjangan sanksi Uni-Eropa terhadap Rusia tahun 2014-2015

Main Author: Azmi, Akbar
Format: Bachelors
Terbitan: 2016
Subjects:
Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Yunani menolak adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Untuk itu, dalam menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan kerangka konsep dan teori yang digunakan. Penulis menggunakan konsep kebijakan luar negeri menurut alex mintz dengan membagi analisa tersebut ke dalam faktor ekonomi dan faktor politik. Dalam faktor ekonomi, penulis menggunakan economic interest dan teori keamanan energi menurut Carlos Pasqual untuk memperdalam analisa faktor ekonomi. Sedangkan dalam faktor politik, penulis menggunakan sub-faktor the role of public opinion dan electoral cycle dari Alex mintz. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan objek negara dan menggunakan data sekunder. Dengan teori dan konsep tersebut, dapat ditemukan beberapa alasan yang kuat mengapa Yunani menolak adanya perpanjangan sanksi tersebut. Dalam faktor ekonomi, ekspor Yunani menjadi salah satu acuan dimana negara merugi akibat menurunnya perdagangan dalam bidang pertanian. Keamanan energi dalam sektor migas yaitu gas alam terancam karena adanya sanksi Uni Eropa kepada Rusia melemahkan energi Yunani, terlihat dari penurunan impor Yunani dari Rusia. Dalam faktor politik, opini publik dari masyarakat Yunani yang diyatakan polling secara mayoritas tidak mendukung adanya perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia sampai tahun 2016. Disisi lain Yunani, Opini tersebut dimanfaatkan oleh Alexis Tsipras dalam Partai Syriza untuk memenangkan pemilihan parlemen. Sehingga, Yunani dalam pertemuan para menteri luar negeri dari setiap negara anggota Uni Eropa yang hadir, mengeluarkan sikap menolak dan tidak meratifikasi. Hal ini disusul sikap yang sama oleh Alexis Tsipras dalam kunjungannya di ke Rusia untuk menolak dalam perpanjangan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia pada tahun 2015 sampai 2016.