Dinamika kepartaian di Indonesia studi kasus: konflik internal partai persatuan pembangunan pada tahun 2014
Main Author: | Masrizal |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2016
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas mengenai dinamika kepartaian di Indonesia studi kasus konflik internal PPP pada tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik internal di PPP dan bentuk konflik yang terjadi di tubuh PPP. PPP partai yang berasaskan Islam yang berdiri dibawah empat bendera partai Islam terdahulu yang di deklarasikan pada 5 januari 1973 yang mengemban tugas sebagai wadah umat Islam untuk menegakan demokrasi serta mewujudkan keadilan sosial dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis teori konflik Lewis Coser, konsep komunikasi organisasi. Metodologi kualitatif digunakan dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara secara mendalam terhadap informan dan dokumen pendukung lainya. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling, yaitu menentukan informan sesuai dengan kriteria yang memenuhi tujuan dari penelitian ini. Penelitian dilakukan di wilayah kota Tangerang Selatan dan sebagian di wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan studi lapangan dalam bentuk wawancara dan observasi, menemukan bahwa factor terjadinya konflik internal PPP pada tahun 2014, terdiri dari beberapa faktor diantaranya: pertama, moralitas, moral menjadi sumber konflik terhadap pemikiran ketika moral sudah tergeser dari nilai-nilai idealis partai akan berdampak pada sebuah keputusan pimpinan yang keliru sehingga akan mengakibatkan ketidakselarasan antara pimpinan dan bawahan dalam hal ini yaitu pimpinan PPP dan para kader. Kedua, keputusan Suryadharma Ali mengenai dukugan calon presiden dari partai Gerindra pada tahun 2014 tidak sesuai dengan apa yang dibahas pada Mukernas 2014. Tiga, Suryadharma Ali telah melanggar AD/ART PPP. Empat, sikap keras Suryadharma Ali tidak ingin mundur atau diberhentikan oleh badan pengurus harian DPP PPP Muktamar Bandung