Pengaruh Kebijakan Amerika Serikat di Semenanjung Korea dalam Proses Reunifikasi Korea (2011-2013)

Main Author: Izharruddin, Thufeil
Format: Bachelors
Terbitan: 2016
Subjects:
Daftar Isi:
  • Skripsi ini menganalisa tentang pengaruh yang muncul dari kebijakan yang diterapkan Amerika Serikat di Semenanjung Korea terhadap proses reunifikasi Korea pada periode 2011-2013. Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan yang terjadi antara keterlibatan Amerika Serikat tersebut dalam posisinya sebagai sekutu Korea Selatan dalam proses reunifikasi yang berusaha diwujudkan oleh Korea Utara dan Korea Selatan Usaha penyatuan kembali wilayah Korea terus digaungkan agar konflik yang dapat merugikan keduabelah pihak dapat dihindarkan. Namun, dengan landasan dasar ideologi yang membentuk kedua negara tersebut berbeda, menyatukannya tidak menjadi hal yang mudah untuk diwujudkan. Dalam praktiknya, penyatuan dua wilayah ini menjadi lebih kompleks dengan melibatkan aktor lain dalam prosesnya. Korea Selatan yang saat ini wilayahnya ditempati oleh militer Amerika Serikat, merupakan alasan lain atas terhambatnya proses penyatuan ini karena dengan adanya pasukan militer Amerika Serikat, secara tidak langsung meningkatkan tensi militer antara kedua Korea tersebut. Dalam konteks militer dan keamanan, penyatuan berarti usaha eliminasi terhadap ancaman terbesar bagi kemanan, yang secara plementasinya dapat dilihat dari berbagai faktor yang mempengaruhi kemanan di Semenanjung Korea. Pengaruh negatif terhadap stabilitas Semenanjung Korea mencakup isu mengenai proyek nuklir Korea Utara serta misil jarak jauhnya. Sementara itu, terdapat pula kependudukan militer Amerika Serikat di wilayah Selatan. Kemudian dalam konteks politik dan diplomasi, pasca penyatuan kekuatan nasional fokus berikutnya dapat dikembangkan pada pembangunan ekonomi dan integrasi sosial.