Datar belakang klaim Sudan Selatan terhadap kota Heglig Pasca referendum priode 2011-2012
Main Author: | Saputra, Edwin |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2015
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi klaim Sudan Selatan atas kota Heglig pasca Referendum Periode 2011-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kebijakan Pemerintah Sudan Selatan dalam mengklaim dan menduduki kota Heglig dengan pasukan militernya pasca referendum Sudan Selatan periode 2011-2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif analitis melalui studi kepustakaan dan wawancara. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam skripsi ini adalah perspektif Realis untuk melihat kebijakan negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional, Teori Kebijakan Luar Negeri yang meliputi faktor internal dan eksternal milik KJ. Holsti juga konsep kepentingan nasional dan kedaulatan. Referendum Sudan Selatan terjadi sebagai konsekuensi dari perjanjian damai Comprehensive Peace Agreement (CPA) yang ditandatangani perwakilan Sudan dan Sudan Selatan pada tahun 2005. Kemerdekaan Sudan Selatan pasca referendum mendapat tantangan besar dalam menghadapi perseteruan wilayah perbatasan dengan Sudan Utara. Ketegangan antara Sudan Utara dan Sudan Selatan terjadi ketika pasukan militer Sudan Selatan menduduki kota Heglig pada 10-20 April 2012. Aksi saling serang antara kedua militer pasukan pun tak dapat dihindari yang menewaskan ratusan tentara kedua belah pihak dan merusak puluhan bangunan serta fasilitas kilang minyak di sekitar Heglig. Kecaman dari dunia internasional dan ancaman sanksi pun dijatuhkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa apabila keduanya tidak segera berdamai dan menghentikan konflik perbatasan tersebut. Pengaruh Amerika Serikat dan Tiongkok turut memberikan andil dalam dinamika hubungan bilateral Sudan Utara dan Sudan Selatan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa latar belakang klaim Sudan Selatan terhadap kota Heglig menunjukkan perjuangan terhadap kepentingan nasional yang begitu kompleks mulai dari seputar konflik etnis, sentimen agama, kesenjangan ekonomi, kepentingan sumber daya minyak, dan kedaulatan wilayah.