Faktor-faktor yang melatarbelakangi kebijakan veto Tiongkok dalam resolusi Suriah tahun 2011-2012
Main Author: | Mujahidin, Farhan |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2015
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berupaya untuk menganalisa kebijakan veto Tiongkok pada resolusi konflik Suriah di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada tahun 2011-2012. Melalui metode studi kepustakaan dan interpretasi data-data yang relevan terkait topik, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi dalam pengambilan kebijakan veto yang dilakukan oleh Tiongkok. Faktor internal dan eksternal yang dijelaskan oleh K.J Holsti dalam Teori Kebijakan Luar Negeri merupakan kerangka pemikiran yang digunakan oleh penulis, sehingga membantu penulis untuk mengeksplorasi faktorfaktor yang melatarbelakangi kebijakan Tiongkok yang terletak pada kondisi internal dan eksternal sebuah negara dalam mengambil sebuah kebijakan. Dalam penulisan ini juga penulis menggunakan konsep national interest (kepentingan nasional) dan detterrence (penggentaran) yang kemudian dengan mengelaborasikan teori, konsep, dan data-data yang relevan dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian ini. Terdapat tiga faktor internal yang melatarbelakangi kebijakan veto Tiongkok dalam resolusi Suriah, yakni kebutuhan ekonomi, sosial, dan keamanan, atribut nasional, dan filosofi pemerintahan. Dalam kebutuhan ekonominya, pada saat berlangsungnya Arab Spring, Suriah merupakan aset penting dalam menjamin aspek sosial dan keamanan Tiongkok. Dari segi atribut nasional, kebijakan Tiongkok dilatarbelakangi oleh karakteristik pendekatan-pendekatan Tiongkok yang damai selama ini, sehingga menimbulkan persepsi bagi Tiongkok sebagai negara yang memiliki pengaruh di kawasan Timur Tengah terhadap permasalahan yang terjadi. Dari segi filosofi pemerintahannya, Tiongkok memiliki landasan politik luar negeri yaitu prinsip non-intervensi. Prinsip tersebut melatarbelakangi kebijakan yang dilakukan oleh Tiongkok. Pada sisi eksternal, terdapat dua faktor yakni, struktur sistem dan tindakan negara lain. Dalam struktur sistem, terdapat persaingan geo-politik dalam konteks Arab Spring untuk menanggapi permasalahan yang sedang melanda Timur Tengah dengan pihak barat. Kesadaran Tiongkok untuk menjaga stabilitas kawasan dengan menggunakan pendekatannya sendiri melatarbelakangi kebijakan veto yang dilakukan. Dari segi tindakan negara lain, tindakan yang dilakukan oleh pihak barat melatarbelakangi upaya detterrence pengaruh barat di Suriah dengan memveto resolusi Suriah.