Peran Jerman dalam demonstration activity-reducing emission from deforestation and forest degradation (DA-REDO+) program forst and climate change (forclime) di Indonesia 2007-2012
Main Author: | Suningsih, Ayu |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2014
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menganalisis tentang peran Jerman dalam DA-REDD+ FORCLIME periode 2007-2012. Penulis berupaya menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana peran Jerman dalam DA-REDD+ FORCLIME di Indonesia. Pertanyaan penelitian tersebut telah terjawab dengan menggambarkan dan menganalisa data-data yang telah penulis peroleh terkait dengan topik dan pertanyaan penelitian skripsi ini. Perspektif yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah teori Green Poitic, konsep Kerjasama Bilateral dan konsep Peran. Sesuai Keputusan COP-13 negara berkembang dan negara maju didorong untuk bekerjasama dalam upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di negara berkembang, termasuk di dalamnya dukungan finansial, pengembangan kapasitas dan transfer teknologi dari negara maju. Jerman sebagai negara maju yang fokus dan konsisten dengan masalah lingkungan, telah menyiapkan dana yang cukup besar dalam melakukan upaya DA-REDD+ melalui kerjasama bilateral dengan Indonesia. Indonesia yang memiliki hutan melalui REDD+ menerima dana untuk melindungi dan merehabilitasi hutan yang rusak. Kerjasama Indonesia dengan Jerman dalam program FORCLIME menjadi proyek yang menarik karena memadukan campuran kerjasama teknis dan keuangan. Kerjasama teknis memiliki fokus pada pengembangan kapasitas pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten. Kerjasama keuangan mendukung kegiatan percontohan REDD+ di beberapa kabupaten di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Pembelajaran dari pelaksanaan lapangan menjadi masukan untuk membuat rekomendasi kebijakan bagi pemerintah Indonesia. Dari penelitian dan dan data yang didapatkan, terdapat beberapa peran Jerman dalam DA-REDD+ program FORCLIME di Indonesia periode 2007-2012. Diantaranya adalah pertama, saran kebijakan, pengembangan strategi, dan pengembangan keleambagaan. Kedua pelaksanaan rencana strategis untuk pengelolaan Hutan lestari. Ketiga, Konservasi Alam dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Heart of Borneo. Keempat, Pelaksanaan persiapan DAREDD di tingkat nasional dan kabupaten. Kelima, Implementasi DA meliputi persiapan DA-REDD, Monitoring, pelaporan dan verifikasi (MRV) karbon, Investasi DA, pelatihan DA REDD, pengembangan mata pencaharian dan partisipasi masyarakat