Partisipasi perempuan dalam organisasi islam muslimah hizbut tahrir Indonesia (MHTI) studi kasus UIN Syarif HHidayatullah Jakarta

Main Author: Syifa Fauziyah
Format: Bachelors
Terbitan: 2012
Subjects:
Daftar Isi:
  • Hizbut Tahriri sebuha organisasi yang berkembang ke berbagai negara termasuk Indonesia, perkembangan HTI diawali dengan kegiatan dakwahnya di Perguruan Tinggi umum sejak tahun 1980-an, pada saat itu kondisi Indonesia masih dalam rezim otoriter, maka untuk melindungi organisasi dan anggotanya HTI bernaung dengan organisasi kampus yaitu LDK dan ketika rezim suharto runtuh dan sistem pemerintah serta politik pun bebas, maka Hizbut Tahrir pun muncul ke permukaan dengan nama organisasi Hizbut Tahrir Indonesia. organisasi ini juga memiliki badan khusus perempuan, yang dinamakan muslimah hizbut tahrir indoneisa (MHTI). badan khusus perempuan yang memberikan fasilitas kepada perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam segala bidang terutama mencetak generasi muda yang barakkhlakul karimah. Penelitian ini mengeksplorasi partisipasi perempuan dalam organisasi HT dan faktor pendorong perempuan bergabung dengan HTI, yang dikaitkan dengan teori partisipasi dan teori sosialisasi, selian itu penelitian ini menyelidiki konsep gender yang dikembnagkan oleh aktivitas perempuan HT dan padangannya mengenaio gender. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif didasarkan pada penyelidikan kritis melalui penelitian observasi partisipatif. sumber data yang dihasilkan adalah melalui wawancara yang mendalam serta dokumen dan analisis wacana yang digunakan sebagai metode penelitian. wawancara dilakukan dengan 11 muslimah HTI dan 1 juru bicara MHTI pusat. hasil penelitian ini terbagi ke beberapa fase. pertama, yaitu faktor pendorong perempuan bergabung dengan organisasi ini adalah adanya pengaruh agama, keluarga, idealisme, teman, fasilitas dan keadaan sosial. kedua, aktifitas MHTI diantaranya LISMA, seminar, diskusi, talkshow, open house, training, aksi dan menyebarkan pamflet, aktivitas tersebut merupakan kegiatan yang dapat menarik individu bergabung dengan organisasi ini, karena di setiap aktivitasnya selalu diselipkan ajaran ideologi daulah khilafah islamiyah. ketiga kedudukan dan partisipasi perempuan sama dengan lkaki-laki dalam berdakwah, namun jika dikaitkan dengan konsep gender, ada perbedaan peran dan kewajiban masing-masing antara laki-laki dan perempuan, dimana otoritas utama perempuan adalah mencetak generasi cemerlang yaitu menjadi ibu rumah tangga yang baik, namun tidak membatasi perempuan untuk partisipasii di ruang publik.