Partai Politik dan Komunikasi Politik: Strategi Pemasaran Politik (Political Marketing) Partai Solidaritas Indonesia dalam Memperoleh Suara di DPRD Provinsi DKI Jakarta Pada Pemilu 2019
Main Author: | SANJAYA, Andi |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2020
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menganalisis tentang strategi pemasaran politik DPW PSI Jakarta yang mendapatkan delapan kursi di DPRD DKI Jakarta pada pemilu 2019. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat strategi yang digunakan oleh PSI Jakarta dalam menghadapi pemilu 2019, sehingga bisa mendapatkan delapan kursi untuk DPRD DKI Jakarta. Selain itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh PSI Jakarta pada saat kampanye pada pemilu 2019. Pencapaian PSI sebagai partai baru sudah cukup berhasil bahkan bisa melebihi ekspektasi dari para pengurusnya. Partai yang penuh kontroversi dengan mengusung narasi anti korupsi dan anti intoleransi yang dicap sebagai partai anti Islam, namun mampu untuk mendapatkan delapan kursi di DPRD DKI Jakarta. PSI sebagai partai baru, apalagi dengan mengusung isu-isu yang sensitif menjadikan pencapaian PSI Jakarta ini luar biasa. Dengan cukup tegas untuk menentang korupsi dan intoleransi, PSI melenggang ke parlemen DKI Jakarta. Strategi pemasaran PSI Jakarta pada pemilu 2019 cukup efektif yang bertumpu pada push, pull dan pass political marketing. Ketiga strategi pemasaran politik ini cukup dijalankan dengan baik. Penelitian ini menggunakan teori mengenai partai politik dan komunikasi politik. Fokus pembahasannya ialah untuk melihat strategi pemasaran politik yang digunakan oleh PSI Jakarta dalam sudut pandang political marketing. Metode yang digunakan penelitian ini ialah kualitatif, dengan pengambilan informasi dengan cara wawancara dan data-data dokumentasi. Analisis data penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dengan metode kualitatif ini menyimpulkan bahwa strategi pemasaran politik DPW PSI Jakarta cukup efektif bertumpu pada dua strategi pemasaran politik yaitu push political marketing dan pull political marketing. Selain itu PSI dalam melakukan pemasaran politiknya menemukan faktor-faktor kendala yang dihadapi yaitu isu partai anti Islam, tidak lolos parlementary threshold, dan narasi yang dibawa terlalu elitis (tidak mencapai masyarakat menengah ke bawah).