Transformasi Konsep Wilayat Al-Faqih Dalam Konteks Demokrasi Pancasila: Studi Muslim Syiah Indonesia Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi) Dan Ahlul Bait Indonesia (Abi)
Main Author: | DIKRI, Rikal |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2019
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menganalisis sebuah tema permasalahan klasik antara hubungan Islam dan Pancasila namun dalam spektrum yang berbeda, konteksnya pergolakan diskursus doktrin Wilayat Al-Faqih Syi?ah dan Pancasila di Indonesia khususnya Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) dan Ahlul Bait Indonesia (ABI). Tujuan skripsi ini adalah untuk melihat proses konstruksi diskursus yang terjadi dalam organisasi Islam Syi?ah IJABI dan ABI di Indonesia ketika menerima Pancasila sebagai dasar negara yang secara doktrin bersimpangan dengan doktrin Imamah dalam konsep Wilayat Al-Faqih, ialah proses pergeseran epistemik (epistemic shift) Wilayat Al-Faqih menuju Pancasila, dan pengaruh elit IJABI dan ABI dalam membentuk sebuah konsep Wilayat Al-Faqih yang pancasilais atau menolak Wilayat Al- Faqih karena konsistensi terhadap konstitusi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta pemahaman mendalam (deepunderstanding), deengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang keseluruhannya diambil berdasarkan pernyataan-pernyataan (statement) yang muncul. Kemudian, data yang terkumpul diolah dan dianalisis melalui kerangka teor skursus yang dikembangkan oleh Michel Foucault (pembentukan disisplin penegetahuan dan praktik pendisiplinan) yang menyangkut pembentukan obyek-obyek, modalitas penyampaian, pembentukan konsep, dan strategi-strategi yang terbatas pada konteks historis tertentu dan mengalami transformasi, diskontinuitas diskursus, penghilangan, pembaharuan, pembatasan, dan pendisiplinan subyek. Pembentukan disiplin pengetahuan dan praktik pendisiplinan ini tentunya melibatkan relasi kekuasaan dan pengetahuan yang bersifat menyebar (dispersion). Hasilnya, bisa kita lihat perkembangan dari komunitas Syiah itu sendiri, diskursus Pancasila dan Islam sudah sejak lama diperdebatkan, pada komunitas Syiah Indonesia sendiri sejak tahun 2000 pasca reformasi hingga 2005 internal Syiah masih bersatu dalam organisasi yang sama yaitu IJABI, namun setelah ada konflik internal pergeseran epistemik semakin menajam dan sebagian membentuk kelompok baru yaitu ABI yang didominasi oleh keturunan Arab. Ada beberapa faktor yang membuat IJABI dan ABI melakukan transformasi Wilayat Al- Faqih, (1) faktor politik (2) faktor stigmatisasi dari eksternal Syiah (3) faktor minimnya peran ulama Syiah dalam menentukan sebuah keputusan keagamaan dalam institusi negara dan institusi umat Islam (4) faktor pembeda antara Wilayat Al-Faqih IJABI dan ABI.