Analisa Kebijakan Israel Terkait Normalisasi Hubungan Diplomatik Dengan Turki (2016)
Main Author: | HARHARA, Sayogo Harun |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2018
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menganalisa kebijakan Israel terkait normalisasi hubungan diplomatik dengan Turki tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengapa Israel menyetujui perjanjian normalisasi hubungan diplomatik dengan Turki yang tertunda hampir selama 6 tahun. Pada 27 Juni 2016, Israel dan Republik Turki secara resmi membuka kembali hubungan diplomatiknya dengan menandatangani perjanjian yang berjudul?Procedural Agreement on Compensation Between the Republic of Turkey and The State of Israel?. Dalam perjanjian tersebut Israel diharuskan membayar biaya kompensasi terhadap korban insiden Gaza Flotilla Raid sebesar 20 juta US$. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan secara detail mengenai pembentukan perubahan kebijakan Israel terkait normalisasi hubungan diplomatik dengan Turki. Teknik pengumpulan data diperoleh dari telaah pustaka. Kerangka konstruktivisme holistik digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang memfokuskan pada proses untuk mencapai shared idea dari satu aktor ke aktor lainnya hingga mencapai constraint. Dapat disimpulkan bahwa normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Turki telah mencapai constrait karena adanya imagination dari Amerika Serikat dalam tingkatan sistemik dan unit-level yang terbentuk akibat adanya interaksi sosial, sehingga membentuk identitas kolektif dalam bentuk wacana peluang kerja sama gas alam dan kerja sama untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan. Akibat dari pembentukan identitas kolektif tersebut, maka Israel memutuskan untuk menuruti permintaan Turki dan menormalisasi hubungan diplomatiknya.