Alasan Pemerintah Suriah Meminta Bantuan Militer Kepada Rusia Dalam Konflik Tahun 2015-2016
Main Author: | ABDULLAH |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
2017
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas alasan mendasar dari Pemerintah Suriah meminta bantuan militer kepada Rusia dalam konflik tahun 2015-2016. Peneliti menemukan, bahwa kelompok oposisi di Suriah sangat didominasi oleh unsur dari kelompok teroris, seperti Ikhwanul Muslimin dan al-Qaeda. Argumen ini disusun berdasarkan analisa, yaitu eskalasi konflik yang terjadi di awal konflik adalah akibat dari provokasi unsur-unsur teroris ini. Kemudian melihat bagaimana negara-negara regional Timur Tengah dan Amerika memberikan berbagai dukungan terhadap perjuangan oposisi dalam rangka menjatuhkan Presiden Suriah Bashar Assad. Serta melihat alasan Rusia memberikan bantuan militer hingga jenis bantuan yang diberikan dan selanjutnya dianalisis menggunakan kerangka teori. Kerangka penelitian ini berangkat dari pendekatan konstruktifisme dengan konsepsi identitas, intersubjektifitas, dan anarki. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menekankan pada metode analisis konten. Dari hasil analisa dengan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa, ancaman terhadap identitas Suriah menjadi alasan mendasar Pemerintah Suriah untuk meminta bantuan militer. Ancaman tersebut membentuk kepentingan dalam persepsi identitas Suriah. Sebagai representasi resmi masyarakat dan identitas, Pemerintah Suriah memandang hanya Rusia yang mampu membantu menghadapi kelompok teroris dukungan berbagai negara. Kesamaan pandangan terhadap ancaman terorisme, serta persepsi bermusuhan kepada Amerika, membuat permintaan bantuan militer Suriah direspon oleh Rusia.