Konstruksi Sosial Pemaknaan Sampah Di Bank Sampah Rawajati

Main Author: SETIAWAN, Alby Ibrahim
Format: Bachelors
Terbitan: 2018
Subjects:
ctrlnum 0103
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Konstruksi Sosial Pemaknaan Sampah Di Bank Sampah Rawajati</title><creator>SETIAWAN, Alby Ibrahim</creator><type>Thesis:Bachelors</type><publisher>2018</publisher><description>Skripsi ini menganalisa konstruksi sosial yang terjadi pada masyarakat Rawajati oleh bank sampah mengenai makna sampah. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bagaimana bank sampah menciptakan konstruksi sosial terhadap masyarakat Rawajati terkait makna sampah. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi sebagai data primer dan studi dokumentasi sebagai data pendukung. Kerangka teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Temuan dari penelitian ini adalah pada fase eksternalisasi yang terjadi di Rawajati berawal dari penghijauan yakni penanaman pohon jati. Lalu mulailah dibentuknya Tasake sebagai awal dari bank sampah yang menjalankan program pengkomposan dan pemilahan. Fase berikutnya yakni obyektivasi bank sampah mulai diresmikan serta melakukan pembiasan di masyarakat dan pengembangan program yang ada yakni pemilahan menggunakan GerMot, penggunaan mesin kompos serta pembuatan barang daur ulang dari sampah. Pada fase terakhir yakni internalisasi bank sampah menjelaskan makna sampah kepada masyarakat dengan sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer dilakukan dalam lingkungan keluarga sedangkan untuk yang sekunder kepada masyarakat umum dengan mengadakan arisan RW atau PKK, tatap muka ataupun dengan seperti rapat seminar. Makna sampah pada awal sebelum adanya konstruksi oleh bank sampah dianggap sebagai sesuatu yang bersifat negatif seperti menjadi ?pembunuh?, kotor ataupun jorok dan menjijikan serta sampah dianggap sebagai sesuatu yang kurang berguna. Setelah adanya konstruksi yang dilakukan bank sampah, makna sampah dianggap sebagai sesuatu yang berguna seperti dapat dijadikan barang daur ulang ataupun memiliki nilai ekonomi untuk menambah kebutuhan sehari-hari.</description><subject>BANK SAMPAH</subject><identifier>80103</identifier><recordID>0103</recordID></dc>
format Thesis:Bachelors
Thesis
author SETIAWAN, Alby Ibrahim
title Konstruksi Sosial Pemaknaan Sampah Di Bank Sampah Rawajati
publisher 2018
topic BANK SAMPAH
contents Skripsi ini menganalisa konstruksi sosial yang terjadi pada masyarakat Rawajati oleh bank sampah mengenai makna sampah. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bagaimana bank sampah menciptakan konstruksi sosial terhadap masyarakat Rawajati terkait makna sampah. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi sebagai data primer dan studi dokumentasi sebagai data pendukung. Kerangka teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Temuan dari penelitian ini adalah pada fase eksternalisasi yang terjadi di Rawajati berawal dari penghijauan yakni penanaman pohon jati. Lalu mulailah dibentuknya Tasake sebagai awal dari bank sampah yang menjalankan program pengkomposan dan pemilahan. Fase berikutnya yakni obyektivasi bank sampah mulai diresmikan serta melakukan pembiasan di masyarakat dan pengembangan program yang ada yakni pemilahan menggunakan GerMot, penggunaan mesin kompos serta pembuatan barang daur ulang dari sampah. Pada fase terakhir yakni internalisasi bank sampah menjelaskan makna sampah kepada masyarakat dengan sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer dilakukan dalam lingkungan keluarga sedangkan untuk yang sekunder kepada masyarakat umum dengan mengadakan arisan RW atau PKK, tatap muka ataupun dengan seperti rapat seminar. Makna sampah pada awal sebelum adanya konstruksi oleh bank sampah dianggap sebagai sesuatu yang bersifat negatif seperti menjadi ?pembunuh?, kotor ataupun jorok dan menjijikan serta sampah dianggap sebagai sesuatu yang kurang berguna. Setelah adanya konstruksi yang dilakukan bank sampah, makna sampah dianggap sebagai sesuatu yang berguna seperti dapat dijadikan barang daur ulang ataupun memiliki nilai ekonomi untuk menambah kebutuhan sehari-hari.
id IOS5983.0103
institution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 394
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
library_id 459
collection OPAC Perpustakaan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
repository_id 5983
city KOTA TANGERANG SELATAN
province BANTEN
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS5983
first_indexed 2018-09-10T06:32:36Z
last_indexed 2019-08-20T08:13:35Z
recordtype dc
_version_ 1748923895875895296
score 17.538404