HUBUNGAN NILAI GAMMA RAY DENGAN BATUAN PIROKLASTIK DI DAERAH CIBIRU DAN SEKITARNYA, KOTA BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT

Main Authors: Hadiasti, Widia, Muslim, Dicky, Zakaria, Zulfialdi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran , 2016
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/9787
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/9787/pdf
Daftar Isi:
  • Surface gamma ray measurements were conducted at 40 sites in Cibiru area, Bandung, West Java. This location is part of Digital Topographic Map of Indonesia (Bakosurtanal) Lembar Bandung (Silitonga, 1973). Geographically is located between E 1070 42’ 22” to 1070 45’ 05” and S 060 53’ 30” to 060 57’ 15”. This study aims to determine the value of gamma ray measured, its relationship with the content of feldspar minerals and its relationship with pyroclastic rock. Geological mapping was conducted in this research area and gamma ray measured using a gamma ray detector Radi PA-100 Horiba, and then carried out petrographic analyses of rock samples to determine the mineral content. The result reveals that the study area is consisted of coarse tuff, fine tuff and volcanic breccia with gamma ray values are different at each sites. The average value of gamma ray in coarse tuff is 0.046 ± 0.028 nSv/h, in fine tuff is 0.046 ± 0.028 nSv/h and for breccia is 0.059 ± 0.018 nSv/h. High feldspar mineral content contained in the breccia 79%, and low feldspar mineral content in fine tuff 13%. The study reveals that the value of gamma ray is relationship with the content of feldspar mineral. The relationship between value of gamma ray and pyroclastic rock that can be known from the content of feldspar mineral. High feldspar mineral content contained in pyroclastic rock that are intermediate to acid. Keywords : gamma ray, feldspar, pyroclastic rocks.Pengukuran nilai gamma ray telah dilakukan pada 40 stasiun di daerah Cibiru dan sekitarnya, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara administratif, lokasi penelitian tercakup dalam peta topografi Lembar Bandung (Silitonga, 1973) skala 1:25000 dan secara geografis daerah penelitian terletak pada 1070 42’ 22” BT sampai 1070 45’ 05” BT dan 060 53’ 30” LS sampai 060 57’ 15” LS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai gamma ray dengan batuan piroklastik dilihat dari kandungan mineral feldspar (plagioklas (NaAlSi3O8) dan k-feldspar (KAlSi3O8)) pada batuan. Metode penelitian yaitu dengan melakukan pemetaan geologi dan pemetaan nilai gamma ray dilakukan dengan menggunakan alat detektor Radi PA-100 Horiba kemudian dilakukan analisis petrografi untuk mengetahui kandungan mineral feldspar ( plagioklas dan k-feldspar) pada batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi penyusun daerah penelitian memiliki nilai gamma ray yang berbeda-beda. Nilai gamma ray pada Satuan tuf kasar rata-ratanya yaitu 0,046 ± 0,028 μSv/h, pada Satuan tuf halus rata-ratanya yaitu 0,047 ± 0,021 μSv/h dan rata-rata nilai gamma ray pada breksi yaitu 0,059 ± 0,018 μSv/h. Hubungan nilai gamma ray dengan batuan piroklastik dapat diketahui dari kandungan mineral feldspar yang terdapat dalam tuf kasar, tuf halus dan breksi monomik. Semakin tinggi kandungan mineral feldspar pada tuf kasar, tuf halus dan breksi monomik maka nilai gamma ray-nya pun makin tinggi dan sebaliknya. Komposisi mineral feldspar yang tinggi (unsur K tinggi) terdapat dalam batuan piroklastik yang bersifat menengah sampai asam. Kata kunci : gamma ray, feldspar, batuan piroklastik.