GEOMORPHOSITES DAN BENTUK LAHAN ANTROPOGENIK DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN GEOHERITAGE DAN GEOKONSERVASI PADA GEOPARK PULAU BELITONG
Main Authors: | Pratiwi, Santi Dwi, ISNANIAWARDHANI, VIJAYA, Oktavia, Dina |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
, 2019
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/22528 http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/22528/pdf |
Daftar Isi:
- Geomorphosite adalah salah satu dari beberapa jenis geosites dengan nilai ilmiah dan nilai tambahan (mis., budaya, sejarah, agama, ekologi, sosial / ekonomi, dan estetika) yang dikaitkan dengan pengembangan geopark. Studi geomorphosite dan geoheritage di geopark Pulau Belitong masih terbatas sejak didirikannya pada 2017. Melalui study ini, kami menilai potensi geotourism di Belitung Timur berdasarkan kriteria penilaian geomorphosite yang terdiri dari ScIV (Nilai Ilmiah dan Intrinsik), EdV (Nilai Pendidikan), EcV (Nilai Ekonomis), CV (Nilai Konservasi), AV (Nilai Tambah) dan deskripsi geomorfologi di tiga geosite penting di Belitung Timur (Bukit Samak, Burungmandi, dan Metasediment Permo-Carbon Kelapa Kampit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai ilmiah dari tiga geosit penting dan untuk menyajikan nilai potensial untuk geomorphoturisme dan geokonservasi di geopark Pulau Belitong. Studi kami menunjukkan bahwa Belitung Timur dibagi menjadi empat unit geomorfologi, yaitu perbukitan agak curam, perbukitan bergelombang, dataran bergelombang dan dataran datar yang masing-masing meliputi 12%, 63%, 8%, dan 17% dari total wilayah. Tiga geosite penting di atas masing-masing memiliki karakteristik khusus sebagai geomorphosite. Bukit Samak terdiri dari urutan batuan Carbonaceous hingga Permian, yang disusun oleh batu pasir, batu lempung, dan litologi serpih, dan terletak di dataran tinggi. Geosite ini memiliki tempat keanekaragaman budaya yang penting (kawasan peninggalan perumahan elit Belanda). Burungmandi terdiri dari satuan batuan termuda di Belitung yang merupakan granodiorit dan terletak di bentukan morfologi perbukitan agak curam. Kuil Dewi Kwan Im yang terkait dengan sejarah diaspora Cina dibangun di atas batu granodiorit di situs ini. Open Pit Kelapa Kampit dengan topografi perbukitan bergelombang memiliki litololgi batu pasir merah, kuarsa, dan batuan metamorf. Sejarah penyebaran Islam di Belitung dan tradisi Haka - Cina terdapat di situs ini. Kami menyarankan bahwa daerah-daerah tersebut memiliki sumber daya geomorphotourisme dan geokonservasi yang berharga dan sangat berpotensi untuk direkomendasikan sebagai dasar pengembangan geokonservasi dan geoedukasi di geopark Pulau Belitong.