Hubungan tingkat pendidikan dengan tindakan pertama hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronis
Main Authors: | Hendry, Uray Annisya Defia Putri, Wibowo, Candra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://libprint.trisakti.ac.id/644/1/2017_TA_KD_03013196.pdf http://libprint.trisakti.ac.id/644/ |
Daftar Isi:
- LATAR BELAKANG Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu keadaan klinis dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang bersifat irreversible dan memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal yang tetap berupa dialisis (Hemodialisis dan Peritoneal Dialisis) atau transplantasi ginjal. Salah satu terapi yang paling banyak dijalani oleh pasien PGK adalah terapi hemodialisis yang bertujuan menggantikan fungsi ginjal sehingga dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup pasien PGK. Keputusan untuk melakukan tindakan pertama Hemodialisis (HD) ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan pasien,status asuransi dan dukungan keluarga . Pendidikan itu sendiri merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam upaya agar mau melakukan tindakan untuk memelihara kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tindakan pertama HD pada pasien PGK. METODE Penelitian kuantitatif dan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSAL Mintohardjo Jakarta Pusat dengan seluruh pasien PGK sebagai populasi dan seluruh pasien yang menjalani terapi HD sebagai sampel berjumlah 80 orang. Analisis univariat dan bivariat dengan uji hipotesis menggunakan Uji Korelasi Spearman dan program software SPSS for windows. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pertama HD pada pasien PGK dengan nilai p 0,141. KESIMPULAN Keputusan untuk melakukan tindakan pertama HD tidak bergantung dengan tingkat pendidikan pasien.