Hubungan rinitis alergi dengan frekuensi kejadian epistaksis pada anak usia 6-12 tahun di SD X Jakarta Barat
Main Authors: | Permana, Sabilla Laras, Fadilah, Tubagus Ferdi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://libprint.trisakti.ac.id/632/1/2017_TA_KD_03013172.pdf http://libprint.trisakti.ac.id/632/ |
Daftar Isi:
- LATAR BELAKANG Rinitis alergi merupakan kelainan simtomatik pada hidung akibat pajanan alergen yang menyebabkan terjadinya proses inflamasi yang dimediasi oleh IgE. Rinitis alergi dapat merusak mukosa yang menyebabkan meningkatnya bakteri virulen dan terjadi epistaksis. Epistaksis pada penderita rintis alergi, bisa disebabkan karena meningkatnya proses inflamasi, menghembuskan hidung untuk mengeluarkan ingus atau adanya trauma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rinitis alergi dengan frekuensi kejadian epistaksis. METODE Jenis penelitian ini adalah cross-sectional yang dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016 hingga 2 Januari 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 118 siswa menggunakan teknis simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data mengunakan kuesioner ISAAC untuk rinitis alergi dan kuesioner mengenai frekuensi epistaksis. Analisis data dilakukan univariat dan bivariat. HASIL Dari hasil penelitian 118 responden tidak didapatkan adanya hubungan signifikan antara rinitis dengan frekuensi kejadian epistaksis, dengan nilai p = 0,993. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah, rinitis alergi tidak memilik hubungan yang signifikan terhadap frekuensi kejadian Epistaksis.