Hubungan kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Main Authors: | Kurnia, Hesti, Loho, Ch. Robert |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://libprint.trisakti.ac.id/585/1/2017_TA_KD_03013093.pdf http://libprint.trisakti.ac.id/585/ |
Daftar Isi:
- LATAR BELAKANG Prevalensi Anemia di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 37,1% pada tahun 2013. Penyebab anemia bersifat multifaktorial. Salah satu upaya untuk mengurangi juumlah kejadian anemia pada ibu hamil adalah dengan melakukan kunjungan antenatal care sesuai standar yang telah ditetapkan. Data statistik menunjunkkan cakupan pelayanan antenatal belum mencapai target yaitu 95% dan di beberapa daerah kondisi anemia pada ibu hamil relative belum terpantau dengan baik. METODE Desain studi penelitian secara observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang diikuti oleh 100 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Taliwang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, selama bulan Agustus hingga Oktober 2016. Pengukuran kadar hemoglobin menggunakan Quick Check Hb. Karakteristik responden dan riwayat kunjungan antenatal care didapatkan dari wawancara dan data sekunder. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05 software SPSS for Mac OS. HASIL Mayoritas ibu hamil berusia antara 20-35 tahun dengan pendidikan menengah dan tidak bekerja, berstatus multiparitas, serta memiliki riwayat kunjungan antenatal care yang tidak memadai. Sebesar 39% mengalami anemia. Kunjungan antenatal care tidak berhubungan dengan kejadian anemia (p=0,562), akan tetapi pekerjaan berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil ( p=0,000). KESIMPULAN Didapatkan prevalensi anemia pada kehamilan yang masih tergolong tinggi, namun tidak ditemukan adanya hubungan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan penilaian pada faktor-faktor lainnya seperti status gizi, jarak kehamilan, pola makan dan asupan nutrisi harian, kepatuhan konsumsi tablet besi, dan kualitas pelayanan antenatal care sehingga kejadian anemia pada ibu hamil dapat dicegah.