Hubungan pola makan dengan siklus menstruasi pada siswi SMAN 5 Tangerang

Main Authors: Pratiwi, Aristya Dewi, Wahab, Revalita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://libprint.trisakti.ac.id/548/1/2017_TA_KD_03013028.pdf
http://libprint.trisakti.ac.id/548/
Daftar Isi:
  • Latar belakang : Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh. Siswi usia pubertas memiliki tanggung jawab untuk menjamin pemeliharaan fungsi alat reproduksi atau proses yang terjadi pada alat reproduksi yang salah satunya adalah mestruasi. 1 Gangguan Menstruasi yang sering terjadi pada remaja perempuan menurut Gail B yaitu terdiri atas Amenore, Dismenore, Menorrhagia dan Oligomenorea.5 Siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat disebabkan oleh pemakaian obatobatan, aktivitas fisik yang berat, tidak normalnya indeks masa tubuh dan juga pola makan yang dapat mempengaruhi status gizi. 6-7 Riskesdas 2010 menyatakan bahwa prevalensi terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur di Provinsi Banten sebanyak 14,6 % dan 11,7% diantaranya terjadi pada usia 15-19 tahun.11 Pola makanan memiliki hubungan dengan siklus menstruasi, baik pada fase preovulasi maupun puncaknya pada fase luteal. 12 Pravalensi hubungan pola makan dan siklus menstruasi berdasarkan penilitian terdahulu hasilnya 40,3% wanita muda dengan gizi buruk, 52,8% wanita muda dengan negara eunutritional dan 6,9% perempuan muda dengan negara overnutritional. Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah 38,9% remaja diantaranya. 13 Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan potong silang. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan memanfaatkan data kuesioner Food Record 3 x 24 jam dan kuesioner siklus menstruasi pada siswi remaja berumur 16 tahun di SMAN 5 Tangerang. Jumlah responden sebanyak 126 orang dimana analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Analisis diolah dengan program SPSS 21,0. Hasil : Terdapat 8 (6.34%) siswi mengalami polimenore, 103 (81.74%) mengalami siklus menstruasi yang normal dan 15 (11.9%) siswi mengalami oligomenore. Terdapat 85 (67.4%) siswi termasuk kategori AKG kalori kurang, 26 (20.6%) siswi AKG kalori baik dan 15 (11.9%) siswi AKG kalori berlebihan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pola makan ( kalori, karbohidrat, protein dan lemak ) dengan siklus menstruasi pada siswi SMAN 5 Tangerang.