Mempertahankan Eksistensi Padung-padung Sebagai Salah Satu Identitas Suku Karo
Main Author: | Ariani, Ariani |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://libprint.trisakti.ac.id/495/1/Seminar%20Seni%20Budaya%20Univ%20Negeri%20Malang%202016.pdf http://libprint.trisakti.ac.id/495/ |
Daftar Isi:
- Padung-padung adalah sejenis anting-anting yang memiliki ukuran cukup besar dengan berat berkisar 1.5-2 kg, digunakan wanita Karo pada masa lalu sebagai perhiasan sekaligus simbol status. Selain memiliki keunikan dan keindahan, padung-padung seperti halnya ornamen-ornamen kebudayaan lokal lainnya di Indonesia, ditengarai sarat akan makna filosofis yang memperkaya adat, tradisi, dan budaya suku Karo. Ironinya, saat ini Padung- padung dalam sekilas pandangan hanya menjadi bagian dari sejarah atau tersembunyi dan terlupakan dari peradaban suku Karo masa kini. Saat ini, Padung-padung sama sekali tidak lagi digunakan, bahkan banyak masyarakat Karo terutama generasi mudanya yang tidak mengenalnya. Tulisan ini bertujuan untuk menelisik kembali keberadaan, makna, peranan, dan penyebab hilangnya padung-padung di masa lalu, serta upaya yang perlu dilakukan untuk mempertahankan eksistensi padung-padung sebagai salah satu identitas suku Karo. Mengacu pada pemikiran bahwa berbagai upaya pelestarian budaya dalam arti mempertahankan eksistensinya perlu dilakukan agar kebudayaan suatu bangsa menjadi kuat, maka kebudayaaan harus dapat lestari sambil memberi peluang luas untuk berkembangnya kreativitas di dalamnya. Seni dan budaya Karo merupakan representasi tingginya peradaban Karo dan peradaban nasional kita, maka sudah menjadi tanggung jawab kita secara bersama-sama untuk mempertahankan dan merawat keberadaannya dengan mengembangkannya dalam wujud yang tidak saja lestari namun juga berkesinambungan