Pengaruh Orientasi Bangunan Terhadap Suhu Termal Di Unit Rusunawa Tambora
Main Authors: | Winandari, Maria Immaculata Ririk, Tundono, Sri, Telis, Citra Fila |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://libprint.trisakti.ac.id/438/ http://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/semnas/article/view/2161 |
Daftar Isi:
- mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Rata-rata suhu udara di Indonesia berkisar antara 30-36 °C sedangkan suhu kenyamanan termal berkisar antara 24-27°C. Perbedaan suhu tersebut perlu disiasati terutama di dalam bangunan. Beberapa penelitian menyebutkan adanya hubungan antara orientasi dengan suhu termal. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi bangunan terhadap suhu udara di unit Rusunawa Tambora. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Variabel kajian adalah orientasi unit bangunan dan suhu udara di unit hunian. Pengamatan dilakukan di sepuluh unit rusunawa dengan mengukur suhu termal di setiap unit. Analisis kuantitatif dengan program statistik digunakan untuk memperoleh keterkaitan antara orientasi bangunan dengan suhu termal. Hasil memperlihatkan bahwa orientasi unit bangunan tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap suhu termal. Suhu termal tertinggi berada di posisi Barat, sedangkan suhu terendah berada di posisi Utara dengan perbedaan suhu yang tipis.