Asosiasi antara Status Vitamin D 25(Oh)D dengan Albuminuria pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Main Authors: Indra, Tities Anggraeni, Lydia, Aida, Purnamasari, Dyah, Setiati, Siti
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2017
Subjects:
Online Access: http://libprint.trisakti.ac.id/363/1/Indra-2017.pdf
http://libprint.trisakti.ac.id/363/
http://www.jurnalpenyakitdalam.com/index.php/jpdi/article/view/108
Daftar Isi:
  • Pendahuluan. Angka kejadian nefropati diabetik di Indonesia dilaporkan meningkat. Defisiensi vitamin D juga cukup tinggi. Berbagai faktor telah diidentifikasi turut memperberat kejadian nefropati diabetik salah satunya status vitamin D 25(OH)D. Namun demikian, bekum ada studi yang mengidentifikasi hubungan keduanya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara status vitamin D 25(OH)D dengan albuminuria pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Metode. Dilakukan studi potong lintang pada 96 pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 yang berobat ke poliklinik Metabolik- Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM), Jakarta pada November-Desember 2012. Pemeriksaan kadar vitamin D 25(OH)D diilakukan dengan menggunakan kit Diasorin dengan metode CLIA, sedangkan albuminuria dinilai berdasarkan kadar albumin pada sampel urin sewaktu. Uji statistik yang digunakan meliputi uji chi square pada analisis bivariat dan regresi logistik pada analisis multivariat. Hasil. Prevalensi defisiensi vitamin D 25(OH)D pada pasien diabetes melitus tipe 2 sebesar 49% dengan nilai median kadar vitamin D 25(OH)D adalah 16,35 (4,2-41,4) ng/mL. Tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara defisiensi vitamin D dengan albuminuria, baik pada analisis bivariat maupun multivariat (OR 0,887; IK95% 0,335- 2,296). Faktor perancu yang memengaruhi hubungan antara defisiensi vitamin D dengan kejadian albuminuria pada pasien DM tipe 2 adalah kontrol gula darah yang buruk dan berat badan lebih. Simpulan. Studi ini belum dapat menyimpulkan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D 25(OH)D dengan albuminuria pada pasien DM tipe 2 di Indonesia.