Kajian Motif Batik Pada Fasade Bangunan Modern Studi Kasus Beberapa Bangunan dengan Fasade Motif Batik di Jakarta

Main Author: Suliatuti, Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://libprint.trisakti.ac.id/295/1/full.pdf
http://libprint.trisakti.ac.id/295/
Daftar Isi:
  • Munculnya beberapa bangunan yang menggunakan fasade motif batik, menunjukkan adanya kebutuhan dan usaha memberi ciri atau kekhasan dalam mencitrakan identitas sebuah tempat atau negara melalui sebuah bangunan. Batik yang secara nternasional sudah diakui sebagai karya bangsa Indonesia, dianggap dapat melambangkan obyek budaya dan sanggup merepresentasikan beragamnya arsitektur tradisional sebagai manifestasi dari banyaknya perbedaan suku dan etnik budaya nusantara. Penelitian terhadap pesan visual pada aplikasi motif batik pada beberapa bangunan komersial di Jakarta dilakukan melalui pendekatan fenomenologi, berdasarkan interview diketahui bagaimana nara sumber menginterpretasikan batik dalam hubungannya dengan emosi, histori dan simbol. Pendekatan arsitektur tercakup ke dalam beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi estetika. Fungsinya sebagai pelindung iklim, ada 3 aspek yang ditinjau yaitu motif batik yang dipilih, dimana komposisi bidang masif dan voidnya mempengaruhi penyebaran sinar ke dalam bangunan secara merata. Jenis dan karakter material yg digunakan, modul bahan dalam kaitannya dengan produksi dan struktur konstruksi bangunan. Fungsi sebagai capital invesment, bahwa bangunan yang memiliki ekspresi budaya dapat memberi nilai lebih pada tapak dan lingkungannya, berpotensi memberi nilai aset kepariwisataan. Fungsi sebagai pembentuk perilaku /behavior modifier, dimana pada akhirnya pendidikan berkarakter dapat melalui media ruang kota, membantu pembentukan watak dan perilaku masyarakat untuk lebih mencintai budaya melalui arsitekturnya. Pada fungsi ekspresif, motif batik dapat dijadikan alternatif artifisial dalam arsitektur untuk mengejewantahkan identitas melalui penanda / landmark dan menjadi titik referensi untuk membantu orang mengorientasikan diri di dalam kota, memberi informasi tentang situasi lokasi, jalan, jarak dalam lingkungan kota untuk mudah diingat. Fungsinya sebagai simbol, dibangun melalui proses panjang untuk membentuk persepsi akan sebuah tanda atau ciri khusus. Motif batik memiliki makna, harapan dan latar belakang cerita yang bernilai tinggi, tentu pemilihan motif jadi pertimbangan penting dalam usaha mengaitkan dengan fungsi dan filosofi bangunannya. Motifmotif klasik seperti kawung dan parang yang sudah dikenal dalam skala lokal dan mancanegara, prosesnya relatif lebih cepat dan mudah untuk mempersepsikannya sebagai simbol. Motif nitik randu seling yang makna kemakmurannya yang sesuai dengan fungsi bangunan komersial seperti perkantoran pada studi kasus, memerlukan waktu yang jauh lebih panjang dan berulang, untuk dikenali dan mempersepsikannya sebagai simbol dari motif batik.