Elektisisme Mohammed Arkoun dalam Konteks Pembacaan Al-Quran Kontemporer

Main Author: Mukhrij Sidqy
Format: Doctoral
Terbitan: Pustakapedia
Subjects:
ctrlnum 15546
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Elektisisme Mohammed Arkoun dalam Konteks Pembacaan Al-Quran Kontemporer</title><creator>Mukhrij Sidqy</creator><type>Thesis:Doctoral</type><publisher>Pustakapedia</publisher><description>Seorang pakar tafsir al-Qur'an, Imam Abu Abdillah Al-Qur- thubi (w. 671 H) telah mengingatkan kita, bahwa langkah dan pemikiran yang beraroma desakralisasi dan delegitimasi sistem pengetahuan Islam yang telah diproklamirkan oleh nabi akhir zaman tersebut sangat jauh dari karakter tafsir al-Qur'an dan spirit ajaran Islam, dan hal itu bisa dikategorikan sebagai tindakan mendustai firman Allah swt. Al-Qurthubi menulis siapa saja yang menafsiri al-Qur'an dengan apa yang muncul dari imajinasinya tanpa pembuktian yang benar dari prinsip-prinsip tafsir, maka dia salah. Di antara kekeliruannya itu adalah dia memiliki opini dan kecendrungan tertentu karena dorongan hawa nafsunya, lalu berusaha mentakwili al-Quran sesuai nafsunya itu untuk menjustifikasi kebenaran pandangan-pandangannya. Sekiranya dia tidak beropini liar dan didorong oleh nafsu, niscaya tidak akan muncul makna itu dari al-Quran dan hal semacam itu tidak diperkenankan. Secara umum bisa dikatakan bahwa sebagian besar justifikasi yang diberikan untuk membenarkan aplikasi metode interpretasi dan hermeneutika Barat untuk menggantikan metode dan prinsip tafsir yang digali oleh para sarjana muslim terkemuka, bukanlah lahir belakangan ini.</description><subject>Al-Quran</subject><identifier>15546</identifier><recordID>15546</recordID></dc>
format Thesis:Doctoral
Thesis
author Mukhrij Sidqy
title Elektisisme Mohammed Arkoun dalam Konteks Pembacaan Al-Quran Kontemporer
publisher Pustakapedia
topic Al-Quran
contents Seorang pakar tafsir al-Qur'an, Imam Abu Abdillah Al-Qur- thubi (w. 671 H) telah mengingatkan kita, bahwa langkah dan pemikiran yang beraroma desakralisasi dan delegitimasi sistem pengetahuan Islam yang telah diproklamirkan oleh nabi akhir zaman tersebut sangat jauh dari karakter tafsir al-Qur'an dan spirit ajaran Islam, dan hal itu bisa dikategorikan sebagai tindakan mendustai firman Allah swt. Al-Qurthubi menulis siapa saja yang menafsiri al-Qur'an dengan apa yang muncul dari imajinasinya tanpa pembuktian yang benar dari prinsip-prinsip tafsir, maka dia salah. Di antara kekeliruannya itu adalah dia memiliki opini dan kecendrungan tertentu karena dorongan hawa nafsunya, lalu berusaha mentakwili al-Quran sesuai nafsunya itu untuk menjustifikasi kebenaran pandangan-pandangannya. Sekiranya dia tidak beropini liar dan didorong oleh nafsu, niscaya tidak akan muncul makna itu dari al-Quran dan hal semacam itu tidak diperkenankan. Secara umum bisa dikatakan bahwa sebagian besar justifikasi yang diberikan untuk membenarkan aplikasi metode interpretasi dan hermeneutika Barat untuk menggantikan metode dan prinsip tafsir yang digali oleh para sarjana muslim terkemuka, bukanlah lahir belakangan ini.
id IOS5951.15546
institution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 394
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
library_id 459
collection OPAC Perpustakaan SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
repository_id 5951
city KOTA TANGERANG SELATAN
province BANTEN
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS5951
first_indexed 2020-02-06T15:59:33Z
last_indexed 2021-03-24T20:06:33Z
recordtype dc
_version_ 1710434303893045249
score 17.538404