ANALISA KONDISI MINYAK ISOLASI PADA TRAFO TEGANGAN MENENGAH DENGAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS (DGA) DAN UJI TEGANGAN TEMBUS DI GARDU INDUK PT. PLN (PERSERO) TANGERANG BARU
Daftar Isi:
- ABSTRAK Minyak isolator merupakan suatu sifat bahan yang mampu memisahkan dua buah penghantar atau lebih yang berdekatan untuk mencegah adanya kebocoran arus/hubung singkat, maupun sebagai pelindung mekanis dari kerusakan yang diakibatkan oleh korosif atau stressing. Untuk mendiagnosa kondisi trafo melalui minyak isolator, dilakukan pengukuran secara berkala, berdasarkan IEEE (Institute ofElectrical and ElectronicsEngineers)C57-104-1991 dengan pengujian DGA dan Tegangantembus. Pengujian Dissolved Gas Analaysis (DGA) digunakan untuk mengetahui gasgas terlarut dalam minyak trafo dan indikasi kegagalan di dalam trafo (Internal Fault). Hasil uji DGA dianalisis menggunakan metode Total Dissolved Combustible Gas (TDCG). Pengujian tegangan tembus untuk mengetahui kemampuan isolasi minyak dalam menahan stress tegangan listrik. Hasil pengujian dan analisis DGA dengan metode TDGC menunjukkan nilai TDGC paling tinggi 880 ppm dan paling rendah 552 ppm. Penyebabnya kenaikan TDGC diakibatkan terjadinya kegagalan berupa pemburukan dan penguraian kertas selulosa dikarenakan gas karbon monoksida CO dan karbon dioksida CO2 masingmasing trafo sangat dominan. Hasil pengujian tegangan tembus pada bulan maret rata – rata sebesar 70.7 dengan hasil perhitungan dielektrik 28,28