ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON PADA MATERIAL BAJA ST 37, ST 41 DAN S 45 C TERHADAP KEKUATAN PUNTIR BAJA
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kekuatan puntir menjadi permasalahan pada poros – poros, karena poros tersebut menanggung barbagai jenis beban akibat dari kombinasi berbagai bentuk gaya. Pengaplikasian poros biasanya digunakan pada elemen – elemen mesin seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, sprocket dan elemen pemindahan lainnya. Beban yang terjadi pada waktu berputarnya atau saat bekerjanya poros adalah beban puntir, beban lentur putar, beban tekan dan beban tarik, dimana beban – beban tersebut terjadi secara berulang – berulang yang pada akhirnya akan terjadi kegagalan lelah pada material tersebut. Uji puntir merupakan salah satu dari sekian banyak pengujian sifat mekanik pada material. Pada uji puntir dapat menentukan beberapa sifat mekanik material seperti modulus elastisitas, modulus of rupture, modulus of resilience, torsional yield strength dan keuletan. Didalam perencanaan struktur, tegangan puntir terkadang merupakan tegangan yang sangat berpengaruh sehingga beberapa persyaratan harus ditetapkan. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji komposisi dan uji puntir untuk material baja ST 37, ST 41 dan S45C. Tujuannya untuk dapat mengetahui komposisi unsur kimia yang terkandung pada material baja. Sedangkan untuk uji puntir untuk menganalisa kekuatan puntir dari material baja dan pengaruh kandungan karbon terhadap kekuatan puntir baja pada material baja tersebut. Hasil dari peneltian menunjukan bahwa material baja ST 37 memiliki kekuatan puntir 51.95 N.m dengan persentase karbon dari hasil uji komposisi (C) 0.19 %. Pada material baja ST 41 memiliki kekuatan puntir sebesar 65.22 N.m dengan persentase karbon (C) 0.42 %. Sedangkan untuk material baja S45C memiliki kekuatan puntir sebesar 74.78 N.m dengan persentase karbon (C) 0.45 %. Kata kunci : pengujian komposisi, pengujian puntir, pengaruh kandungan karbon, kekuatan puntir material baja ST 37, ST 41, S45C . ABSTRACT The strength of the torsion is a problem for the shafts, because the shaft bears various types of loads due to a combination of various forms of force. The application of the shaft is usually used on engine elements such as gears, pulleys, flywheels, sprockets and other transfer elements. Loads that occur during spinning or when the shaft works are twisting, bending bending, compressive load and tensile load, where these loads occur repeatedly, which will eventually lead to fatigue failure on the material. Twisting is one of the many tests of the mechanical properties of the material. In the twisting test can determine some mechanical properties of the material such as modulus of elasticity, modulus of rupture, modulus of resilience, torsional yield strength and tenacity. In structural planning, twisting stresses are sometimes very influential stresses so several requirements must be specified. In this research composition and twisting tests will be carried out for steel material ST 37, ST 41 and S45C. The aim is to be able to know the composition of chemical elements contained in steel material. As for the twisting test to analyze the twisting strength of steel material and the effect of carbon content on the strength of twisting steel on the steel material. The results of the research show that steel material ST 37 has a twisting strength of 51.95 N.m with a carbon percentage from the composition test results (C) 0.19%. In steel material ST 41 has a twisting strength of 65.22 N.m with a percentage of carbon (C) 0.42%. Whereas the S45C steel material has a twist strength of 74.78 N.m with a carbon (C) percentage of 0.45%. Keywords : composition testing, twist testing, influence of carbon content, twist strength of steel material ST 37, ST 41, S45C.