ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DAN RUAS JALAN DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Kemang Pratama, Jl. Raya Pekayon – Jl. Kemang Pratama Raya-Bekasi)
Daftar Isi:
- ABSTRAK Simpang Kemang Pratama merupakan salah satu titik kemacetan yang ada di Kota Bekasi. Ini di akibatkan karena volume lalu lintas yang tinggi dan juga merupakan jalur sibuk dari Bekasi menuju Jakarta dan daerah sekitarnya, serta ditambah arah menuju ke pintu Tol Bekasi Barat. Tidak ada nya rambu – rambu lalu lintas menjadikan Simpang Kemang Pratama merupakan simpang tak bersinyal, hal ini yang menyebabkan arus kendaraan tidak teratur sehingga menyebabkan kemacetan. Metode pengambilan data dilkakukan dengan survei langsung ke lokasi penelitian. Berdasarkan hasil survei pada Simpang Kemang Pratama – Bekasi, volume kendaraan tertinggi terjadi pada sore hari Senin, 29 April 2019. Hasil perhitungan berdasarkan data hasil survei lapangan menggunakan pedoman buku MKJI 1997, mendapatkan nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 1,68 dengan nilai Level Of Service F, menunjukkan terhentinya arus kendaraan pada titik kemacetan seperti pertemuan jalur, kondisi penyalipan atau perbaikan lajur yang menyebabkan panjangnya antrian kendaraan. Untuk ruas Jalan Raya Pekayon – Bekasi arus kendaraan masih tercatat stabil dengan nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,82 dengan nilai Level Of Service D yang berarti tingkat pelayanan ruas jalan masih stabil. Dari hasil penelitian mendapatkan solusi alternatif Simpang Kemang Pratama – Bekasi yaitu pada alternatif 2 karena mendapatkan penurunan nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,84 dengan nilai Level Of Service D yang berarti kondisi arus lalu lintas tinggi, tetapi kondisi arus masih stabil. Kata Kunci : Analisa, Simpang, Ruas Jalan, Volume, Derajat Kejenuhan, MKJI 1997. ABSTRACT Intersection Kemang Pratama is one of the congestion point in Bekasi City. This is at leave because of the high volume of traffic and also a busy route from Bekasi to Jakarta and the surrounding area, plus the direction to the toll gate West Bekasi. There is no sign – traffic sign making of Intersection Kemang Pratama is an unsignable junction, this is what causes the flow of irregular vehicles causing congestion. The data retrieval method is done by surveying directly to the research site. Based on survey result in Kemang Pratama – Bekasi intersection, the highest vehicle volume accurred in the afternoon of Monday, April 29 v th , 2019. Calculated results based on the field survey result data using the MKJI 1997 book guidelines, obtaining the Degree of Saturation (DS) = 1,68 with the Level Of Service F value, indicating the stopping of the vehicle current at the congestion point such as the meeting path, or repair lanes that cause a long queue of vehicles. On the road Of Pekayon Highway – Bekasi the vehicle flows are still recorded stably with the Degree of Saturation (DS) = 0,82 with a Level Of Service D value which means the level of road service is still stable. From the research results get an alternative solution Kemang Pratama-Bekasi intersection is in alternative 2 because it gets a decrease in the Degree of Saturation (DS) = 0,84 with the value of the Level Of Service D which means high traffic flow condition, but Current conditions are still stable. Keywords : Analysis, Intersection, Roads, Volume, Degree Of Saturation, MKJI 1997.