GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG ORANG TUANYA BERCERAI
Daftar Isi:
- The purpose of this research is to describe about subjective well-being of kids with divorced parents. This research uses descriptive qualitative method. Subject in this research are 4 kids, which consist of 3 girls and 1 boy. The criteria of subject in this research are kids aged 6 to 12 years old with divorced parents. The data obtained uses in-depth interview method. The analytical approach uses content analysis which is in-depth discussion of the content of written information. Achievement of credibility of research done by triangulation technique of source (informant and document / photo). The analysis result of the data is all of subjects reached their subjective well-being because of the fulfillment of daily needs, can spending time with their brother or sister, have a lot of friends and can play at school, get achievement and when they can live with their mother. Keywords: Subjective well-being, kids, divorced parents Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada anak usia sekolah yang orang tuanya bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian berjumlah 4 orang yang terdiri dari 3 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki – laki. Kriteria dari subjek penelitian adalah anak – anak berusia 6 sampai 12 tahun yang orang tuanya bercerai. Data yang diperoleh menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview). Pendekatan analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis. Pencapaian kredibilitas penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi sumber (informan dan dokumen/foto). Hasil analisa data diketahui bahwa kepuasan hidup bagi keempat subjek didapatkan dari terpenuhinya kebutuhan sehari – hari, dapat menghabiskan waktu bersama adik atau kakak, memiliki banyak teman serta dapat bermain bersama di sekolah, ketika mereka bisa berprestasi dan dapat tinggal dekat dengan ibu mereka. Kata Kunci: Subjective well-being, anak usia sekolah, orang tua yang bercerai.