POLA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA WANITA INDONESIA YANG MENIKAHI WNA DI JAKARTA SELATAN
Daftar Isi:
- Judul penelitian ini menekankan kepada komunikasi antar budaya dalam bentuk pernikahan antara wanita Indonesia dengan pria asing. Karena saat ini fenomena pernikahan campuran semakin pesat di Jakarta, sehingga hal ini yang membuat peneliti ingin tahu apa saja yang menjadi motif-motif wanita-wanita yang menikahi pria asing, serta pola komunikasi dalam pernikahan yang berbeda budaya. Sehingga dari itu diperlukan komunikasi antarbudaya membantu menjawabnya, karena komunikasi antar budaya adalah komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan yang berbeda budaya. Dalam komunikasi antar budaya terdapat konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Hubungan antara keduanya bersifat timbal balik dan fungsional. Budaya mempengaruhi komunikasi dan turut menciptakan dan memlihara realitas budaya dalam komunitas masyarakat yang berbudaya. Dibantu dengan Fenomenologi Schutz yang membuat semuanya terinci dengan baik, dan menemukan jawabannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini menggunakan metode fenomenologi Alfred Schutz. Fenomenologi mempelajari struktur pengalaman sadar (dari sudut pandang orang pertama), bersama dengan kondisi-kondisi yang relevan. Fenomena perkawinan campuran pada wanita Indonesia mendapat perhatian dari masyarakat. Berbagai motif wanita Indonesia menikah dengan pria asing (WNA. Wanita Indonesia umumnya berpikir hampir pasti ketika menikahi orang asing akan mendapat hal yang positif, terutama dari segi ekonomi. Hal itu yang ini dibuktikan dalam penelitian ini. Percampuran kedua budaya, saling mempengaruhi, dan melebur dalam sebuah pernikahan. Dalam peleburan itu, terjadi dari kedua pasangan saling mempelajari budaya masing-masing, seperti wanita Indonesia yang cukup kewalahan mengikuti budaya disiplin dari suami mereka, tak jarang hal itu menjadi pemicu sebuah konflik. Sebaliknya, budaya individu suami yang bahkan tak cocok jika diterapkan dalam bermasyarakat di Indonesia. Kata kunci : komunikasi antar budaya, pernikahan campuran Judul penelitian ini menekankan kepada komunikasi antar budaya dalam bentuk pernikahan antara wanita Indonesia dengan pria asing. Karena saat ini fenomena pernikahan campuran semakin pesat di Jakarta, sehingga hal ini yang membuat peneliti ingin tahu apa saja yang menjadi motif-motif wanita-wanita yang menikahi pria asing, serta pola komunikasi dalam pernikahan yang berbeda budaya. Sehingga dari itu diperlukan komunikasi antarbudaya membantu menjawabnya, karena komunikasi antar budaya adalah komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan yang berbeda budaya. Dalam komunikasi antar budaya terdapat konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Hubungan antara keduanya bersifat timbal balik dan fungsional. Budaya mempengaruhi komunikasi dan turut menciptakan dan memlihara realitas budaya dalam komunitas masyarakat yang berbudaya. Dibantu dengan Fenomenologi Schutz yang membuat semuanya terinci dengan baik, dan menemukan jawabannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini menggunakan metode fenomenologi Alfred Schutz. Fenomenologi mempelajari struktur pengalaman sadar (dari sudut pandang orang pertama), bersama dengan kondisi-kondisi yang relevan. Fenomena perkawinan campuran pada wanita Indonesia mendapat perhatian dari masyarakat. Berbagai motif wanita Indonesia menikah dengan pria asing (WNA. Wanita Indonesia umumnya berpikir hampir pasti ketika menikahi orang asing akan mendapat hal yang positif, terutama dari segi ekonomi. Hal itu yang ini dibuktikan dalam penelitian ini. Percampuran kedua budaya, saling mempengaruhi, dan melebur dalam sebuah pernikahan. Dalam peleburan itu, terjadi dari kedua pasangan saling mempelajari budaya masing-masing, seperti wanita Indonesia yang cukup kewalahan mengikuti budaya disiplin dari suami mereka, tak jarang hal itu menjadi pemicu sebuah konflik. Sebaliknya, budaya individu suami yang bahkan tak cocok jika diterapkan dalam bermasyarakat di Indonesia. Kata kunci : komunikasi antar budaya, pernikahan campuran