RANCANGAN PENERAPAN SISTEM PEMELIHARAAN MESIN PENDINGIN “CHILLER RTAA 215 TR” BERDASARKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI GEDUNG NUSANTARA I SETJEN DPR RI JAKARTA
Daftar Isi:
- Chiller RTAA 215 TR merupakan salah satu mesin refrigrasi sentral pada gedung bertingkat, dengan jenis air cooled yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor (AHU/FCU), yang pada akhirnya didistribusikan dalam bentuk udara yang sejuk dan nyaman menuju ruangan-ruangan. Tetapi pada kenyataannyawater leaving evaporator yang dihasilkan mesin chiller tidak sesuai standar yang diharapkan. Kerusakan dan gangguan mesin akan selalu terjadi, oleh karena itu untuk mengurangi kerusakan tersebut, team kerja bagian pemeliharaan, operator mesin chiller dan karyawan pendukung lainnya harus saling bekerja sama. Dimana keterlibatan semua karyawan adalah kunci sukses. Pendekatan yang efektif untuk mencapai kondisi operasi tanpa gangguan mesin adalah menghilangkan gangguan mesin. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas mesin, dengan cara melakukan perhitungan overall equipment effectiveness (OEE) dan faktor kerugian pada enam kerugian besar (six big losses), yang memiliki konstribusi terbesar dalam menghambat produktivitas mesin dengan menggunakan diagram pareto dan diagram tulang ikan. Hasil perhitungan OEE selama bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 menghasilkan presentase rata-rata sebesar 90.47 %, untuk penyebab kerugian jam yang hilang dengan kontribusi terbesar terjadi pada faktor equipment failure sebesar 33.38 % atau 163 btu/h. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan untuk terus melakukan evaluasi dan mengkaji ulang terhadap OEE mesin secara berkala, sehingga dapat meningkatkan produktivitas mesin pendingin chiller RTAA 215 TR.