Daftar Isi:
  • Fenomena buruknya kinerja para guru di sekolah terjadi disebabkan karena fenomena Kepala sekolah. Sebagai pucuk pimpinan, Kepala sekolah memainkan peran sentral di dalam struktur organisasi sekolah. Objek penelitian ini adalah SMA Negeri 94 Jakarta karena prestasi sekolah menengah atas ini bukan sekolah unggulan dan kinerjanya cenderung stagnan. Agar untuk mengetahui fenomena itu lebih lanjut, penelitian ini lebih fokus untuk mengetahui pengaruh hubungan komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan Kepala sekolah terhadap kinerja guru khususnya di SMA Negeri 94 Jakarta. Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma positivisme. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah komunikasi organisasi ke arah atas dan ke arah bawah. Teori kepemimpinan juga digunakan pada penelitian ini khususnya pendekatan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional. Populasi menjadi sampel karena kurang dari 100 responden, yaitu sebanyak 37 guru SMA Negeri 94 Jakarta. Hasil pengukuran K-M-O Measure of Sampling Adequacy dari 0,560 hingga 0,899; Bartlett's Test of Sphericity sebesar 0,000 dan Total Variance dari 70% hingga 89,125%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi ke arah atas paling kuat (0,874). Hasil penelitian menemukan komunikasi ke arah atas berpengaruh di SMA Negeri 94 Jakarta dibandingkan dengan komunikasi ke arah bawah.