KEBIJAKAN REDAKSIONAL METRO TV DALAM PROGRAM MATA NAJWA EPISODE WAWANCARA EKSLUSIF BERSAMA NOVEL BASWEDAN YANG DISIARKAN PADA TANGGAL 26 JULI 2017
Daftar Isi:
- Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan penulis mewawancarai dua orang informan yang dinilai memiliki peranan penting dalam produksi Mata Najwa, khususnya pada episode wawancara bersama Novel Baswedan, dua orang itu adalah Laban Abraham laisila (produser) dan Dahlia Citra buana (eksekutif produser). Penulis menilai 2 orang informan tersebut mengetahui proses produksi, serta kebijakan redaksional program Mata Najwa. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang dikembangkan Pamela J Shoemaker dan Reese yakni hirarki pengaruh isi media, untuk mengungkap bagaimana kebijakan redaksional program Mata Najwa, serta mencari tahu penyebab dari mundurnya Najwa Shihab dari Metro TV dan berhentinya produksi program Mata Najwa. Berdasarkan hasil wawancara informan yang dilakukan oleh penulis ditemukan sebuah jawaban bahwa kebijakan redaksional program Mata Najwa, murni berdasarkan kode etik jurnalistik, berita atau informasi yang disajikan selalu cover both side agar menghasilkan berita yang berimbang. berdasarkan informasi dari Laban Abraham dan Dahlia Citra diketahui penyebab dari berhentinya produksi Mata Najwa dikarenakan adanya upaya intervensi dari Metro TV. Kemudian salah satu penyebab mundurnya Najwa Shihab dari Metro TV adalah karena kebijakan-kebijakan Metro TV yang sudah tidak sejalan lagi. Saran yang peneliti ajukan yaitu semua produk jurnalistik juga harus menjadi alat dalam mengawal isu-isu tentang politik, hukum, korupsi dan kenegaraan, Setiap jurnalis haruslah independen tidak berpihak kepada siapapun dan pada institusi apapun, juga hendaknya setiap pemangku kepentingan redaksi tidak mengintervensi terlalu jauh untuk program produk jurnalistik.