ANALISIS WORKABILITAS dan KEKUATAN CAMPURAN PERKERASAN KAKU DENGAN BAHAN ADDITIVES FLY ASH dan POZZOLITH 425 R -BASF
Daftar Isi:
- Konstruksi perkerasan jalan umumnya terbagi atas dua jenis yaitu perkerasan lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid Pavement). Kinerja dari kedua perkerasan tersebut ditentukan berdasarkan keamanan dan kenyamanan mengemudi (riding quality) terhadap fungsi jalan. Penelitian ini dimaksudkan Mengetahui karakter beton dengan penambahan bahan pengganti sebagian semen dengan Fly Ash dan bahan tambah yang beragam. Agregat yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat halus yang diambil dari galian tambang pasir Rumpin, Bogor. Sedangkan untuk agregat kasar (krikil) diambil dari penambangan batu Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Untuk semen Portland menggunakan produk dari Indocement Tiga Roda Tipe I. Untuk bahan tambahan berupa abu terbang (fly ash) didapat dari PT. FARIKA BETON dan zat aditif yang digunakan yaitu POZZOLITH 425 R BASF. Presentase pada pembuatan benda uji dengan menggunakan Fly Ash 3%, 5%, 7%. Kuat tekan pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari.Pengujian benda uji menggunakan benda uji kubus 15x15x15 cm untuk kuat tekan dan 5x5x5cm untuk Los Angeles Test beton dan Aggregate Impact Value Test beton. Penggunaan zat aditif sebagai bahan tambahan beton sebanyak 0.5%, 1%, 1,5% setelah didapatkan penggunaan Fly Ash dengan kuat tekan tertinggi. Metode perhitungan yang digunakan adalah SNI 03-2834-1993. Untuk mencapai kuat tekan yang disyaratkan, campuran harus diproporsikan sedemikian rupa sehingga kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian di lapangan lebih tinggi dari pada kuat tekan yang disyaratkan (f’c). Penelitian menunjukan bahwa bahan material layak untuk dijadikan campuran beton. Penggunaan abu terbang (fly ash) berpengaruh terhadap nilai kuat tekan beton, dimana pada penelitian ini semakin banyak presentase penggunaan fly ash yang digunakan nilai kuat tekan beton semakin tinggi, akan tetapi lebih rendah dari beton normal, dan pemakaian aditif sangat berpengaruh pada pada nilai kuat tekan beton, pada penelitian ini penggunaan aditif dengan presentase paling besar membuat nilai kuat tekan semakin rendah akan tetapi lebih tinggi dari beton normal, Penggunaan abu terbang (fly ash) tidak berpengaruh besar terhadap nilai slump, sedangkan aditif mempengaruhi nilai slump karena semakin banyak penggunaan aditif maka campuran beton semakin encer tetapi lebih cepat mengeras. Sedangkan pada nilai keausannya semakin banyak penggunaan Fly Ash maka nilai keausan semakin tinggi kemudian semakin banyak penambahan aditif semakin tinggi keausan beton. Pada pengujian Aggregate Impact Value test semakin banyak penggunaan Fly Ash maka nilai kuat terhadap tumbukan semakin rendah, semakin banyak penambahan aditif semakin rendah nilai kuat terhadap tumbukan beton. Jika mengacu kepada SNI T14-2003 campuran beton dengan sebagian bahan pengganti fly ash 7 %dan bahan tambah additif 0.5% bahwa telah memenuhi standar Kata Kunci: Perkerasan kaku, Campuran Beton, Slump, Los Angles Test, Aggregate Impact Value Test, Kuat Tekan Beton.