MEMPERPENDEK LEAD TIME PROSES PRODUKSI DENGAN METODE VALUE STREAM MAPPING DI PERUSAHAAN AIR CONDITIONING (AC) ( Studi kasus di PT. Fata Sarana Makmur )
Daftar Isi:
- PT. Fata Sarana Makmur adalah perusahaan yang bergerak pada produksi Air Conditioning (AC) tipe sentral, dimana perlu untuk terus menerus meningkatkan kinerja produktifitasnya untuk meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan berusaha menurunkan biaya, meningkatkan kualitas dan pengiriman produk tepat waktu ke pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mengetahui berbagai aktifitas apa saja yang meningkatkan nilai tambah (value added) pada produk, dan pemborosan (waste) apa saja yang sering terjadi dan bisa memperpendek waktu proses produksi. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan proses dengan menerapkan Value Stream Mapping (VSM) dalam konsep Lean Manufacturing. Minimasi waktu menunggu proses produksi akan sangat berguna bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan yang semakin sulit. Pemahaman untuk kondisi perusahaan saat ini di gambarkan dalam peta keadaan saat ini (current state map), yang tersusun dalam value stream mapping dengan data-data yang perlu untuk dianalisa seperti: waktu siklus, waktu menunggu, jumlah shift, jumlah operator dan waktu ganti model. Masing-masing waktu proses produksi diidentifikasikan dalam matrik proses produksi. Kemudian dilakukan analisa untuk dilakukan perbaikan, yang selanjutnya digambarkan dalam peta keadaan masa depan (future state map). Berdasarkan dari hasil pengolahan data, maka di dapatkan waste pada waktu menunggu sekitar 96 menit, dari total lead time 301 menit, dan output produksi adalah 9 unit per shift. Setelah usulan perbaikan dilaksanakan didapatkan reduksi lead time proses produksi sebesar 107 menit. Sehingga lead time yang diperoleh sebesar 194 menit, dengan cara mengurangi waktu menunggu dari setiap tahap proses produksi yang terjadi pada lantai pabrik, dan didapat output produksi meningkat menjadi 14 unit per shift. Dari hasil penelitian ini, maka dapat menguntungkan perusahaan, sehingga produktifitas produksi menjadi meningkat sebesar 55.5%.