HUBUNGAN ANTARA LEISURE TIME ACTIVITY DENGAN PERCEIVED WELL-BEING ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK USIA 4-6 TAHUN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leisure time activity dengan perceived well-being orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah 200 orang tua yang memiliki anak prasekolah usia 4-6 tahun yang berdomisili di wilayah Jakarta Selatan kelurahan petukangan utara dan diperoleh melalui teknik convenience sampling. Pengukuran leisure time activity dengan menggunakan teori Pettry (2006), yang terdiri dari aspek ; social activity, creative activity, physical activity, cognitive activity, relaxation activity, spiritual activity. Sedangkan pengukuran Perceived well-being orang tua menggunakan indigenous well-being framework yang mengacu pada The United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII), yang terdiri dari aspek; sosial, kognitif, emosi, personal, fisik, spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara leisure time activity dengan perceived well-being orang tua pada anak usia 4-6 tahun. Hal ini berarti semakin tinggi leisure time activity maka semakin tinggi pula perceived well-being orang tua pada anak dan semakin rendah leisure time activity maka semakin rendah pula perceived well-being orang tua pada anak. Aktivitas spiritual merupakan aspek leisure time activity yang paling kuat korelasinya dengan perceived well-being orang tua pada anak usia 4-6 tahun. Kata Kunci : Leisure Time Activity, Perceived Well-Being Orang Tua, Anak Usia 4-6 Tahun.