PENERAPAN LEAN CONSTRUCTION DI PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PLUMBING (MEP) PADA PROYEK BANGUNAN TINGKAT TINGGI
Daftar Isi:
- Menurut Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide, manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. Permasalahan yang sering ditemui dilapangan, adalah tidak mengaplikasikan metode kerja dan teknik yang terbarukan, pekerja yang tidak berpengalaman, alat yang sudah usang, pengiriman material yang terlambat, kondisi lingkungan proyek, desain yang berubah-rubah, dan lain-lain. Lean Construction mempunyai peranan penting, salah satunya adalah untuk mengurangi waste material pada pekerjaan konstruksi. Menurut Messah (2011), Kontraktor Pelaksana mempunyai peran paling penting dengan terjadinya waste material konstruksi, Konsultan Perencana dan Owner. Dengan menggunakan metode lean construction, diharapkan mampu mengurangi kegiatan yang tidak menghasilkan nilai pada produk akhir dan mengurangi waste, sehingga bisa meningkatkan effisiensi biaya konstruksi. Dengan menggunakan data kuisioner dan kemudian diolah mengunakan mtode statistik SPSS 24, terdapat beberapa faktor dominan penyebab waste antara lain ; Perencanaan, Kondisi lapangan, Cuaca, Perubahan desain, keterlambatan pengiriman material dan Tenaga kerja kurang, sehingga meningkatkan biaya konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 76,67% responden, menyatakan penerapan lean construction dapat mempengaruhi biaya, sehingga dapat mengurangi waste terhadap pekerjaan di lapangan. Sehingga hipotesa pada penelitian ini, dengan menerapkan lean construction pada pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, Plumbing terbukti dapat meningkatkan kinerja biaya proyek Keywords : lean construction; efisiensi; biaya