PENGUKURAN EFEKTIVITAS MESIN PENGEMASAN PRIMER MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES (OEE) DI PERUSAHAAN FARMASI TANGERANG
Daftar Isi:
- Dalam era global seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang mulai mencari alternative keunggulann kompetisi agar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Seiring naiknya market share industri Farmasi pada tahun 2014, maka produktivitas alat produksi harus ditingkatkan. Dalam rangka tugas akhir ini dibahas mengenai penentuan langkah perbaikan yang akan dilakukan dengan terlebih dahulu mencari akar permasalahan rendahnya produktivitas mesin stripping CT1, CT2, CT9 dan mesin blistering Hi-Pack di pengemasan primer di salah satu perusahaan Farmasi di tangerang. Six Big Losses yang merupakan kerugian dalam proses produksi diklasifikasikan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE. Nilai OEE dipengaruhi oleh : Availability, Performance, dan Quality. Losses yang paling tinggi untuk mesin striping dan Blistering yaitu: setting mesin (30,05%), sortir (40,08%) dan Rework (95,23%) terdapat pada mesin CT1. Nilai OEE mesin Stripping paling rendah pada mesin CT1 (43,11%), sedangkan paling tinggi pada mesin CT9 (44,83%). Perbedaan antara nilai OEE yang didapat dari hasil perhitungan dengan target yang diharapkan perusahaan merupakan dasar untuk analisis faktor penyebab losses serta mendapatkan akar permasalahan untuk yang menjadi dasar menentukan langkah perbaikan dengan menggunakan diagram sebab akibat, metode 5 WHY dan siklus PDCA Kata kunci :Pareto, Fish Bond, 5W1H, Margin, Akar permasalahan.