Daftar Isi:
  • Pembangunan PLTMH di Indonesia dapat diintegrasikan dengan waduk – waduk yang terdapat di Indonesia sebagai pengganti dari kolam tando/ kolam penampung. Dengan mengkonfigurasikan Pipa penstock pada PLTMH, air dapat dialirkan keluar dari waduk tanpa merusak dinding tanggul. Turbin yang digunakan dalam konsep PLTMH tersebut adalah Turbin Hydrcoil, turbin ulir dengan panjang pitch yang semakin rapat searah aliran air. Turbin tersebut dapat ditempatkan pada posisi dekat inlet pipa penstock. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh perubahan diameter Turbin Hydrocoil pada pipa penstock terhadap potensi terjadinya kavitasi. Pada diameter 1, Turbin Hydrocoil menggunakan diameter pipa 4 inch. Pada variasi 2, Turbin Hydrocoil menggunakan diameter pipa 6 inch. Sedangkan untuk variasi 3, Turbin Hydrocoil menggunakan diameter pipa 8 inch. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode computational fluid dynamics (CFD) dengan software ANSYS CFX 15.0. Dari hasil analisa debit optimum didapatkan, pada variasi 1 debit optimum yang diterima turbin sebesar 0,024 m3/s. Pada variasi 2, debit optimum yang diterima turbin adalah 0,056 m3/s. Sedangkan untuk variasi 3, debit optimum yang diterima turbin adalah sebesar 0.091 m3/s. Bedasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, diperoleh jumlah kavitasi dihasilkan oleh Turbin Hydrocoil pada variasi 1 adalah pada kecepatan putar turbin sebesar 800 rpm dengan Pada variasi 2, Turbin Hydrocoil pada kecepatan putar turbin sebesar 800 rpm sedangkan pada variasi 3, daya tertinggi yang dihasilkan oleh pada kecepatan putar turbin sebesar 800 rpm Berdasarkan data – data tersebut dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya diameter Turbin sangat berpengaruh terhadap potensi terjadiya kavitasi.