IDENTIFIKASI NILAI STABILITAS CAMPURAN BERASPAL DENGAN ABU AMPAS TEBU PADA CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN METODE UJI MARSHALL DAN WHEEL TRACKING
Daftar Isi:
- Abu ampas tebu adalah limbah yang berasal dari pabrik gula. Abu ini dapat dijadikan sebagai filler untuk campuran aspal. Tujuannya untuk memanfaatkan limbah yang semakin bertambah. Benda uji yang dilakukan menggunakan kadar aspal 5,5; 6; dan 6,5 dan filler abu ampas tebu sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6% yang akan diuji setelah mendapatkan KAO. Pengujian menggunakan metode marshall dan wheel tracking. Pengujian ini juga meliputi rongga dalam campuran (VIM), rongga terisi aspal (VFB) dan rongga dalam mineral agregat (VMA). Dari hasil penelitian yang dilakukan pada campuran AC-BC didapatkan KAO sebesar 5,75% dan kadar filler optimum sebesar 2%. Pada 2% filler semen didapatkan stabilitas 921,22 kg dari hasil rata-rata kadar 5,5% dan 6%. Sedangkan pada 2% filler abu ketel didapatkan stabilitas 1005,35 kg dengan masing-masing perendaman selama 30 menit pada suhu 60 0C. Pada rendaman selama 24 jam menggunakan 2% abu ketel dengan suhu 60 0C didapatkan stabilitas sebesar 808,65 kg. Pada pengujian Wheel Tracking untuk 2% filler semen didapatkan nilai dinamis stabilitas sebesar 344,3 lintasan/mm, sedangkan untuk 2% filler abu ampas tebu didapatkan nilai sebesar 305,3 lintasan/mm.