Daftar Isi:
  • Dalam suatu kegiatan produksi untuk mendapatkan suatu hasil yang optimum, maka seluruh aktivitas-aktivitas produksi terlebih dahulu harus direncanakan dengan baik. Penjadwalan produksi diupayakan untuk mendapatkan suatu penugasan pekerjaan yang efektif pada setiap stasiun kerja, agar tidak terjadi penumpukan job sehingga dapat mengurangi waktu idle (menganggur) atau waktu menunggu sehingga dapat memperkecil nilai makespan (Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan waktu proses). Namun saat ini belum bisa dikatakan optimal dalam penjadwalannya karena masih adanya keterlambatanpengiriman sebesar 1,3 % yaitu lebih tinggi dari target keterlambatan pengiriman perusahaan sebesar 1 %. Sebagai perusahaan manufactur yang bergerak dibidang pembuatan trafo listrik yaitu suatu produk yang memiliki peranan penting dalam bidang listrik dan memiliki sistem produksi yang berdasarkan pemesanan atau make to order sehingga ketepatan waktu pengiriman pesanan harus sesuai dengan yang sudah disepakati oleh pihak perusahaan dengan konsumen. metode Campbell, Dudek and Smith (CDS), Nawaz, Enscore and Ham (NEH) dan Heuristic Gupta menjadi metode alternative sebagai penyelesai masalah yang ada. Metode CDS memberikan nilai makespan 760715.1 menit dan mean flowtime 618311.77 menit, metode NEH memberikan nilai makespan minimum sebesar 663817.9 menit dan mean flowtime 576867.16 menit dan metode Gupta dengan nilai makespan sebesar 744891.88 menit dan flowtime 2410432.32 menit. metode NEH lebih kecil dari makespan awal perusahaan, sehingga makespan mengalami penurunan sebesar (755539.15 - 663817.9) = 91721.25 menit, atau sebesar 12,14 %. Kata Kunci : Penjadwalan, Metode CDS, NEH dan Gupta, Makespan Terkecil.