IMPLEMENTASI FAILOVER PADA UP-LINK BASE TRANCEIVER STATION (BTS) MENGGUNAKAN METODE BORDER GATEWAY PROTOCOL DAN SPANNING TREE PROTOCOL STUDI KASUS PADA PT.INTERNUX JAKARTA
Daftar Isi:
- pesat. Perkembangan teknologi seluler mulai memasuki generasi ke empat yang disebut dengan sistem 4G LTE (Long Term Evolution). PT.Internux salah satu perusahan penyedia layanan Data 4G LTE berusaha memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu terpututsnya UPLink pada Base Transreceive Station (BTS) yang menyebabkan melemahnya sinyal yang ditermima pelanggan. Mengatasi masalah ini maka dirancanglah system failover pada UP-link menggunakan metode Border Gateway Protocol (BGP) pada Router dan metode Spanning Tree Protocol (STP) pada switch BTS. Sehingga mempunyai dua jalur yang dapat saling membackup jika terjadi failover di salah satu UP-link. Nilai MTBF, MTTR dan Availabilitas dihitung dengan rentan waktu tiga bulan untuk mengetahui jaringan yang telah di implementasikan sistem failover telah sesuai dengan target Key Performance Indicator (KPI) yang diharapkan perusahaan. Setelah diimpelementasikannya sistem failover, jaringan memiliki nilai MTBF sebesar 1104jam , MTTR sebesar 0.001 jam dan availabilitas 99.99%, nilai tersebut telah sesuai dengan standard KPI. Kata kunci : Border Gateway protocol (BGP), Failover, Key Performance Indicator (KPI), Sistem Telekomukasi, Spanning Tree Protocol (STP)